Kharisma SBY Setelah Ani Yudhoyono Wafat

Ani Yudhoyono dinilai serupa Tien Soeharto, pendamping setia dan pembawa keberuntungan bagi suami. Bagaimana kharisma SBY kini?
Ani Yudhoyo saat memotret ditemani sang suami Susilo Bambang Yudhoyono. (Foto: Instagram/@aniyudhyono)

Jakarta - Paranormal muda Mbah Mijan mengatakan wafatnya Ani Yudhoyono sangat mempengaruhi aura dan wibawa Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Setelah berpulangnya Ibu Ani, memang sangat mempengaruhi aura kewibawaan Pak SBY," kata Mbah Mijan kepada Tagar, Rabu, 3 Juli 2019.

"Hampir 50 persen aura kewibawaan Pak SBY bersumber dari Ibu Ani, maka ketika beliau sudah tak di samping Pak SBY, auranya menurun drastis," ujarnya.

Mbah Mijan mengatakan sosok Ibu Ani serupa Ibu Negara ke-2 Tien Soeharto, istri Presiden Soeharto yang ia nilai sebagai pendamping setia dan pembawa keberuntungan. Kedua sosok Ibu Negara itu disebut Mbah Mijan sangat disayangi suami.

"Kalau bicara tentang Presiden ke-6 Indonesia, mbah langsung teringat Presiden ke-2 Indonesia (Soeharto). Ibu Ani dan Ibu Tien adalah pendamping yang setia sekaligus pembawa keberuntungan," kata Mbah Mijan.

Ia juga mengatakan, pembawaan dan aura Ibu Ani lah yang turut berpengaruh mengantarkan SBY menjadi presiden dalam pemilihan langsung presiden pertama kali di Indonesia, tahun 2004.

Kalau bicara tentang Presiden ke-6 Indonesia, mbah langsung teringat Presiden ke-2 Indonesia (Soeharto). Ibu Ani dan Ibu Tien adalah pendamping yang setia sekaligus pembawa keberuntungan.

SBYPresiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono menangis saat mengiringi jenazah Ibu Ani Yudhoyono setibanya di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (1/6/2019). (Foto: Antara/Ade Marboen)

"Bu Ani mempunyai aura warna biru laut tua, atau simbol keluasan dan kekuasaan. Orang yang memiliki aura biru laut, akan membawa siapa pun yang ada di sampingnya menjadi berwibawa," kata Mbah Mijan.

"Salah satunya, aura Ibu Ani yang membawa SBY sampai ke puncak prestasi, sebagai orang nomor satu di Indonesia. Setelah berpulangnya Ibu Ani, memang sangat mempengaruhi aura kewibawaan ak SBY," katanya.

Ani Yudhoyono meninggal pada Sabtu, 1 Juni 2019 sekitar pukul 11.50 waktu Singapura, seusai beberapa bulan menjalani perawatan di National University Hospital (NUH), Singapura. Ia mengembuskan napas terakhir setelah berjuang mengalahkan penyakit kanker darah.

Sehari berikutnya, jenazah Ani Yudhoyono dikebumikan di Blok M 129 Taman Makam Pahlawan Kalibata (TMP), Jakarta, berdekatan dengan makam almarhumah Hasri Ainun Besari, istri Presiden ke-3 RI BJ Habibie.

Prosesi pemakaman berlangsung secara militer, dipimpin Presiden Joko Widodo. Peti jenazah diselimuti kain merah putih, diangkat oleh anggota TNI. Suasana duka begitu terasa sepanjang prosesi berlangsung.

Kesedihan mendalam tampak di wajah SBY yang beberapa kali tertangkap kamera. Momen tangis kehilangan purnawirawan Angkatan Darat itu sempat viral di internet, disambut doa-doa warganet dari berbagai platform media sosial. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.