Ketum PPP: Obor Rakyat Dibuat Kubu Prabowo Disebar ke 242 Ribu Masjid

Fakta di balik terbitnya tabloid hoaks Obor Rakyat pada Pilpres 2014 terkuak!
Pengamat Sebut Rommy Lebih Intelek dari Cak Imin | Ketua Umum PPP Romahurmuziy (tengah) menerima calon gubernur-wakil gubernur terpilih Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) dan Emil Elestianto Dardak (kiri) di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Jakarta, Senin (9/7/2018). Kunjungan Khofifah-Emil tersebut untuk melaporkan hasil perhitungan suara KPU Provinsi Jatim kepada Ketum PPP Romahurmuziy, dengan hitungan pasangan Khofifah-Emil mendapatkan 53,55 persen atau 10.465.218 suara, sementara Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno memperoleh 46,45 persen dukungan atau 9.076.014 suara. (Foto: Antara/Galih Pradipta)

Jakarta (15/12/2018) - Anggota Dewan penasihat Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Romahurmuziy menguak fakta-fakta di balik terbitnya tabloid hoaks Obor Rakyat pada Pilpres 2014 lalu.

Romahurmuziy yang pada Pilpres 2014 merupakan Ketua Divisi strategi tim kampanye Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, mengungkap penerbitan tabloid tersebut dilakukan simpatisan dari kubu Prabowo-Hatta kala itu.

"Obor Rakyat itu dibuat simpatisan. Saya di tim resmi pak Prabowo pada waktu itu, dan saya pastikan itu bukan diproduksi tim resmi. Tetapi sebagai tim resmi pada waktu itu, kami mengetahui," beber Romahurmuziy seusai menjadi narasumber dalam Rakornas Tim Hukum dan Advokasi Jokowi-Ma'ruf di Jakarta, disitat Antara, Jumat (14/12) malam.

Ketua Umum PPP itu mengatakan kala itu, tim resmi Prabowo-Hatta disodorkan contoh tabloid Obor Rakyat yang akan diproduksi dan diminta untuk mengoreksi isi tabloid tersebut.

"Kami disodorkan dummy tabloid itu dan diminta koreksi bagaimana menurut tim kampanye. Saya waktu itu sebagai Ketua Divisi Strategi Tim Kampanye Prabowo-Hatta, saya katakan tidak ikut-ikut karena ini hoaks, dan kalau kalah akan menjadi masalah," jelasnya.

Romahurmuziy menekankan, yang dapat dipastikan adalah penerbitan Tabloid Obor Rakyat benar-benar dibuat oleh lawan politik Jokowi pada saat itu, dan isinya seluruhnya adalah isu yang dibuat sesuai pesanan.

"Isunya betul-betul made to order, difabrikasi, khusus untuk Pilpres 2014. Saya menjadi saksi, bahwa isu antek komunis, antek asing, antek aseng dan anti-Islam itu adalah isu yang betul-betul difabrikasi lawan politik pak Jokowi," jelasnya.

Pada saat itu, kata Romahurmuziy, Obor Rakyat direncanakan dicetak sebanyak delapan edisi. Namun yang berhasil terbit hanya tiga edisi dan dicetak sebanyak satu juta eksemplar.

"Kemudian dibagian kepada 242.000 masjid dan 28.000 pondok pesantren di seluruh Indonesia dengan isu yang memang dimakan kalangan agamawan," jelasnya.

Dia mengatakan akibat pemberitaan Obor Rakyat itu, elektabilitas Jokowi satu bulan sebelum Pilpres 2014 dilaksanakan, sempat tersalip oleh Prabowo.

Saat ini, kata dia, produksi hoaks yang dilakukan lawan politik Jokowi tetap dilakukan namun dengan peralihan medium dari sebelumnya tabloid menjadi media sosial.

"Saat ini isu Obor Rakyat kembali disirkulasikan, hanya medianya saja berubah, dari fisik menjadi 'online' melalui media sosial. Saya melihat perubahan medium ini selain karena mereka kapok, juga karena logistik mereka semakin pas-pasan," kata dia.

Mengacu kepada hal tersebut, Romahurmuziy mewakili Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, meminta seluruh tim hukum dan advokasi bergerak ofensif dengan melaporkan setiap hoaks yang ditujukan kepada Jokowi. Menurutnya hoaks yang terjadi di media sosial merupakan strategi lawan politik Jokowi.

"Hoaks ini bukan sekadar lontaran sporadis tapi sudah strategis dan sistematis," tandasnya.

Berita terkait
0
Kesengsaraan dalam Kehidupan Pekerja Migran di Arab Saudi
Puluhan ribu migran Ethiopia proses dideportasi dari Arab Saudi, mereka cerita tentang penahanan berbulan-bulan dalam kondisi menyedihkan