Sibolga - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo disebut tidak berpihak kepada kemiskinan masyarakat di daerah-daerah terpencil di pesisir pantai. Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Umum (Ketum) Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (HMKI), Corneles Galajinjinay.
Ada masalah krusial di daerah-daerah, khususnya di Sibolga, yang sampai hari tidak ada solusi.
Corneles kesal dengan Menteri Edhy yang tidak hadir di acara seminar nasional GMKI di Kota Sibolga. Ketidakdatangan Edhy merupakan bentuk ketidakpeduliannya akan nasib nelayan kecil.
"Nanti kami berikan kritik, bahwa beliau ternyata tidak berpihak kepada kemiskinan masyarakat pesisir, tidak berpihak terhadap nelayan di daerah-daerah terpencil. Akan kami sampaikan ke menteri," katanya kepada Tagar, Sabtu, 1 Februari 2020.
Menurut Corneles, saat ini sejumlah daerah tengah menghadapi persoalan yang genting di bidang kelautan dan perikanan. Terlebih di Kota Sibolga, persoalan nelayan tradisional dan nelayan menggunakan alat tangkap tidak ramah lingkungan belum menemukan titik temu.
"Ada masalah krusial di daerah-daerah, khususnya di Sibolga, yang sampai hari tidak ada solusi," jelas dia.
Dalam kesempatan itu, Corneles juga mengutuk keras kegiatan illegal fishing mengunakan alat tangkap ikan tidak ramah lingkungan, yang hingga kini belum tertangani secara serius.
"Kami tegaskan, bahwa kami kutuk keras cara-cara yang merusak terumbu karang, termasuk pukat harimau dan macam-macamnya," ujarnya.
Corneles pun meminta agar di kepemimpinan Kementerian Kelautan dan Perikanan sekarang dapat mempertahankan yang baik dari kepemimpinan sebelumnya.
"Yang baik tentu akan dilanjutkan, kapal-kapal ilegal sudah di basmi, dan itu perlu dilanjutkan. Di sisi lain, kalau sudah berganti, yang sekarang lah yang harus kami tuntut," imbuh dia. []
Baca juga:
- Pelatihan Jurnalistik GMKI Sibolga: Waspada Hoaks
- GMKI: Revisi UU KPK dan RKUHP Harus Libatkan Publik
- GMKI Jangan Lagi Hanya Membahas Isu Radikalisme