Palembang - Ketua DPRD Sumsel, Anita Noeringhati, meyakinkan mahasiswa bahwa poin-poin yang menjadi aspirasi demonstrasi akan disampaikan ke pusat.
"Ada 12 perwakilan Sumsel di DPR, tentu aspirasi ini dapat disampaikan," kata Anita ketika menemui ratusan mahasiswa se-Sumsel di Jalan POM IX, Palembang, Selasa, 24 September 2019.
Saat menemui mahasiswa, Anita juga ditemani anggota DPRD Sumsel lainnya yang baru saja dilantik bersamaan dengan pecahnya kericuhan antara polisi dan mahasiswa.
Menurut Anita, DPRD Sumsel tetap akan mengawal aspirasi mahasiswa dan menganggap kawalan tersebut bagian dari tugas DPRD yang mewakili kepentingan Sumsel seperti dilaporkan "Antara".
"Silahkan mahasiswa buat surat pernyataan, kami akan tandatangani sebagai kesepakatan akan mengawal aspirasi ini," ujar Anita disambut gemuruh massa yang melingkarinya.
Sementara Presiden Mahasiswa Unsri, Nikmatul Hakiki, mengatakan ada lima poin tuntutan yang diminta mahasiswa agar pemerintah tidak meneruskannya.
"Kami menolak RUU KPK karena koruptor bebas dengan rakyat, menolak RUKHP karena seperti mengebiri hak demokrasi, menolak rancangan pertanahan, menolak UU Mineral dan batubara serta mengadili koruptor sebenarnya," kata Nikmatul.
Usai ditemui Ketua DPRD Sumsel, para mahasiswa pun membubarkan diri secara tertib, sebagian menyempatkan diri berfoto-foto dan sebagian lainnya menuju RS Charitas untuk melihat 28 korban akibat kericuhan. []