Ketua DPR RI, Puan Maharani, menekankan pentingnya perlindungan terhadap tenaga kerja PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di tengah situasi pailit yang dihadapi perusahaan. Puan menegaskan bahwa penyelamatan sekitar 50 ribu karyawan Sritex harus menjadi prioritas utama pemerintah.
"Kita harus fokus terhadap perlindungan tenaga kerja dalam menghadapi situasi ketidakpastian seperti ini. Jangan sampai ada PHK," ujar Puan.
Sritex, yang diputus pailit oleh Pengadilan Negeri Niaga Semarang atas gugatan dari PT Indo Bharat Rayon (IBR), kini tengah mengajukan upaya Kasasi ke Mahkamah Agung (MA). Puan berharap Sritex memenuhi komitmennya untuk tidak melakukan PHK kepada para karyawannya.
"Badai PHK atau PHK besar-besaran harus dihindari. Ini menyangkut nasib dan kesejahteraan para karyawan Sritex yang cukup besar," kata Puan.
Puan juga mengingatkan bahwa potensi PHK massal dapat berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, mengingat Sritex merupakan perusahaan tekstil terbesar se-Asia Tenggara.
"Kita juga mendukung bagaimana Pemerintah membantu Sritex agar tetap bisa melakukan ekspor-impor meski berstatus pailit. Karena kalau operasionalnya tidak jalan, dampaknya ke bisnis mereka di mana ada puluhan ribu orang menggantungkan nasibnya di situ," paparnya.
Menurut Puan, Pemerintah harus memperhatikan perlindungan terhadap hak-hak pekerja dari kemungkinan terburuk yang bisa terjadi.
"Kebijakan Pemerintah harus ramah terhadap para pekerja guna menghindari dampak ekonomi yang lebih luas serta menurunkan risiko pengangguran massal," ucap Legislator dari dapil Jawa Tengah V itu.
Puan menekankan pentingnya Pemerintah memberi intervensi terhadap meredupnya industri tekstil tanah air.
"Industri padat karya seperti industri tekstil ini belakangan banyak mengalami PHK. Ada banyak faktor penyebabnya. Kita harus petakan bersama dan bagaimana mencari solusi terbaik agar industri tekstil nasional bisa bangkit kembali," sebut Puan.