Ketika Suhu Bandung Mencapai 15 Derajat Celsius

Suhu di Kota Bandung sejak periode musim kemarau pada Juni 2019 sampai saat ini terus menunjukkan penurunan.
Ilustrasi - Cuaca dingin di Kota Bandung. (Foto: BMKG)

Bandung - Suhu di Kota Bandung sejak periode musim kemarau pada Juni 2019 sampai saat ini terus menunjukkan penurunan. 

Pada Rabu 17 Juli 2019, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Barat mencatat suhu udara di Kota Bandung mencapai paling minimum dibandingkan kemarin yaitu, 15 derajat celsius.

Diprediksikan penurunan suhu di Kota Bandung dan wilayah lainnya di Jawa Barat akan terus terjadi sampai puncak musim kemarau yang terjadi pada Agustus sampai September 2019. Di mana selama bulan tersebut karakter suhu udara akan dingin dan kering.

"Hari ini tercatat suhu minimum di Stasiun Geofisika Bandung mencapai 15 derajat celsius, yang sebelumnya pada 12 Juli 2019 mencapai 16,4 derajat celsius. Sedangkan di lokasi dengan elevasi yang semakin tinggi seperti di Pos Observasi Geofisika Lembang (ketinggian 1.241 meter) tercatat 13,0 derajat celsius.” ujar Peneliti Cuaca dan Iklim BMKG Provinsi Jawa Barat, Lid Mujtahidin, di Bandung, Rabu 17 Juli 2019.

Lebih lanjut, Lid menjelaskan suhu dingin sampai paling minimum yang terjadi dalam beberapa hari terakhir di Bandung Raya dan wilayah lainnya di Jawa Barat merupakan fenomena atau siklus alam biasa setiap musim kemarau.

“Untuk Jawa Barat, periode musim kemarau datang lebih awal, pada Juni yang pertama masuk ke wilayah sekitar Pantura kemudian bergerak ke arah selatan.” kata dia.

Pada saat musim kemarau, kata dia, angin bertiup melewati Jawa Barat adalah angin pusat tenggara atau angin timuran dari arah Benua Australia. Bersamaan dengan itu, pada bulan Juli, Agustus dan September di Australia sedang mengalami puncak musim dingin. Sehingga suhu udara yang masuk ke wilayah Bandung dan Jawa Barat relatif dingin dibandingkan musim penghujan.

“Kondisi ini pun sangat dipengaruhi dengan masih adanya kelembapan pada ketinggian permukaan hingga 1,5 km di atas permukaan laut relatif lembap. Sehingga, pada sore hari masih terlihat adanya pembentukan awan," ujarnya.

Akan tetapi, Lid menjelaskan pada ketinggian tiga kilometer di atas permukaan laut yang relatif kering. Potensi awan yang terbentuk untuk terjadinya hujan kecil, dan dampaknya kondisi kelembapan pada malam hingga pagi hari menambah suhu udara lebih dingin.

“Dengan karakteristik cuaca seperti ini diimbau kepada masyarakat untuk tetap mejaga kondisi badan agar tetap fit. Salah satunya, saat bepergian ke luar rumah selalu mengenakan baju hangat atau jaket dan selalu mengonsumsi buah-buahan serta sayuran.” kata Lid.

Baca juga:

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.