Ketika Perempuan Bercadar yang Bukan Teroris Itu Resah

Ketika perempuan bercadar yang bukan teroris itu resah, mereka turun ke jalan, menggelar aksi 'Peluk Saya'.
Sekelompok perempuan bercadar menggelar aksi Peluk Saya di acara car free day di sekitar Patung Kuda, Jakarta, Minggu 20/5/2018. (Foto: Istimewa)

Jakarta, (Tagar 20/5/2018) - Sekelompok perempuan bercadar menggelar aksi 'Peluk Saya' di acara car free day di sekitar Patung Kuda, Jakarta, Minggu (20/5) pagi.

Mereka membawa kertas bertuliskan, 'Peluk saya jika kehadiran saya membuat Anda nyaman. Aku percaya padamu, apakah kamu percaya padaku? Maka Peluk Saya.'

Mereka ingin mengatakan bahwa walaupun mereka bercadar, mereka bukan teroris. Mereka juga mengutuk teroris yang belakangan masif melakukan serangan di berbagai tempat di Tanah Air.

Ada keresahan pada mereka tentang kemungkinan pandangan umum yang memukul rata bahwa pemakai cadar adalah teroris atau pendukung teroris. 

Ahmad ZakiAhmad Zaki koordinator aksi komunitas perempuan bercadar. (Foto: Screenshot YouTube)

Ahmad Zaki, koordinator aksi itu mengatakan bahwa ia dan kelompoknya sedang membuat apa yang ia sebut eksperimen sosial.

"Social experiment ini salah satunya dengan tujuan menyatakan dan memberikan rasa aman bahwa teman-teman yang berniqab, bercadar, pakai celana cingkrang, mereka nggak bisa dikaitkan dengan yang sedang terjadi, nggak bisa kita generalisasi bahwa orang yang bercadar adalah orang yang bermasalah," katanya.

Ia meminta masyarakat tidak melakukan penghakiman terhadap seseorang hanya karena penampilan luarnya, berharap masyarakat tidak mengucilkan perempuan bercadar.

Komunitasnya, kata Zaki, mengutuk keras teror bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya dan Polrestabes Surabaya, juga teror-teror di tempat lain.

Menurutnya, tindakan teror bukan saja mencoreng agama Islam, tapi juga menimbulkan stigma, cap buruk bagi perempuan yang mengambil pilihan bercadar dalam tata berbusananya. (af)

Berita terkait
0
Banyak Kepala Daerah Mau Jadi Kader Banteng, Siapa Aja?
Namun, lanjut Hasto Kritiyanto, partainya lebih mengutamakan dari independen dibandingkan politikus dari parpol lain.