Ketika Pemulung Ingin Meraih Pahala Berkurban

Ibadah berkurban dalam rangka meraih pahala dan keberkahan pada Hari Raya Idul Adha bukan monopoli orang kaya.
Pedagang hewan kurban di Jalan Sabeni Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (21/7/2019). (Foto: Antara/Sugiharto Purnama)

Jakarta - Ibadah berkurban dalam rangka meraih pahala dan keberkahan pada Hari Raya Idul Adha bukan monopoli orang kaya. Kaum yang mampu membeli hewan kurban misalkan pemulung berhak atas ganjaran pahala yang telah dijanjikan Allah SWT.

Seperti yang dituturkan pedagang kambing di Jalan Sabeni Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dia mengungkapkan kisah warga miskin yang membeli hewan kurban untuk merayakan hari Idul Adha.

"Beberapa pemulung sering datang ke sini membeli kambing. Biasanya setiap tahun ada," kata Uci, salah seorang pedagang kambing yang telah berjualan 30 tahun di Tanah Abang, Jakarta Pusat, dikutip dari Antara, Minggu, 21 Juli 2019.

Dia bayar lunas pakai uang receh Rp 100-an

Pada 2018, Uci pernah melayani seorang pemulung yang membeli kambing seharga Rp 1,7 juta yang dibayar lunas dengan uang receh. Pemulung itu berkeliling membawa gerobak sampah.

"Bapak pemulung itu bawa gerobak sampah, beli kambing Rp1,7 juta untuk Idul Adha," ujarnya.

Lima tahun lalu, kata Uci, seorang nenek pemulung botol plastik juga pernah datang ke tempatnya membeli kambing kurban seharga Rp 800 ribu. Nenek pemulung itu tinggal di pinggiran rel kereta api di kawasan Bongkaran, Tanah Abang.

"Dia bayar lunas pakai uang receh Rp 100-an, jumlahnya banyak banget. Saya sampai capek menghitung uangnya," kata Uci.

Senada dikisahkan Junaedi. Dia telah berjualan kambing lebih dari 30 tahun di Pasar Tanah Abang. Pada 2016, dia pernah melayani pemulung yang membeli kambing ukuran sedang seharga Rp1,6 juta. Pemulung itu membayar lunas.

"Kami (pedagang) tidak membedakan pembeli kaya dan miskin. Orang-orang yang membeli hewan kurban adalah untuk beribadah dan beramal," kata Junaedi.

Lebih lanjut, Junaedi menjelaskan bahwa orang kaya dapat membeli hewan kurban lebih mudah, karena mereka memiliki uang cukup. Namun, orang-orang miskin yang bekerja sebagai pemulung harus kerja keras mengumpulkan uang receh hingga bertahun-tahun.

Secara etimologi, kata kurban berasal dari bahasa Arab qariba - yaqrabu - qurban wa qurbanan qa qirbanan yang memilik arti dekat. Adapun makna kurban adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan menjalankan perintah-Nya.

Kewajiban menyembelih hewan kurban (kambing, domba, sapi, kerbau maupun domba) saat Idul Adha merupakan perintah Allah SWT.

Ibadah kurban bertujuan untuk berbagi kebahagiaan dengan mereka yang kurang mampu agar dapat merayakan Idul Adha bersama.

Baca juga:

Berita terkait