Kesaksian Deddy Corbuzier di Kantor PBNU

Di depan ribuan orang di kantor PBNU di antara Said Aqil Siradj dan Gus Miftah, Deddy Corbuzier memberikan kesaksian.
Deddy Corbuzier (kanan). (Foto: Instagram/Deddy Corbuzier)

Jakarta - Deddy Corbuzier tak lama setelah mengumumkan diri memeluk Islam, banyak biro travel penyedia jasa perjalanan haji dan umrah menawarinya untuk umrah secara gratis. Deddy menolak semua tawaran dengan mengatakan silakan umrahkan 10 orang miskin. Mereka yang menawarinya pun mundur teratur.

Ia menceritakan pengalamann itu ketika berada di kantor Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) Jakarta Pusat, Rabu, 31 Juli 2019. Dalam kesempatan ini ia bersama Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj dan Gus Miftah pembimbingnya dalam belajar Islam. Deddy memberikan kesaksian di depan ribuan orang.

"Biaya umrah saya masih mampu. Kalau mau Anda ganti biaya saya dengan membiayai sepuluh orang tidak mampu," kata Deddy mengulang ucapannya pada orang-orang yang menawarinya umrah gratis.

"Langsung semuanya mundur," lanjutnya. 

Deddy mengatakan tidak enak, tak mau dinilai aji mumpung. Ia pribadi mempunyai keinginan untuk pergi ke Mekkah suatu hari nanti bila sudah memiliki ilmunya.

Selain bercerita soal tawaran umrah gratis yang membanjir, Deddy juga menceritakan keresahan mengenai anak.

"Pernah sekali saya ditanya bagaimana anak saya (Azka) setelah saya masuk Islam, saya takut karena katanya kalau anak saya tidak masuk Islam yang dosa ayahnya," kata Deddy.

"Kalau kamu ingin membawa orang menikmati keindahan Islam. Jangan buat mereka takut," ujar Deddy.

Biaya umrah saya masih mampu. Kalau mau Anda ganti biaya saya dengan membiayai sepuluh orang tidak mampu.

Sementara itu, Gus Miftah mengatakan Deddy masih baru memeluk Islam, masih harus banyak belajar. Menurutnya perkembangan pembelajaran mantan ilusionis itu terus meningkat.

Sedangkan Said Aqil Siradj mengatakan ada dua prinsip dalam Nahdlatul Ulama yaitu moderat dan toleran. Keduanya tidak terwujud menurut dia, kalau tidak didasari intelektual berbasis akhlak.

"Toleransi tidak terwujud tanpa intelektual yang berakhlakul karimah atau akhlak mulia," tutur Said seperti dilansir dari Antara.

Said Aqil berdasarkan ayat dalam Al-Quran yang mengatakan jangan kamu mencaci-maki orang yang tidak menyembah Allah, nanti mereka mencaci maki Allah.

"Demikian Allah telah memberikan kepada masing-masing umat dan bangsa, kebiasaan budaya untuk saling menghormati," kata Said Aqil.

Gus Miftah menyambung, "Kita ingin mengenalkan citra Islam yang teduh, bukan Islam yang gaduh. []

Baca juga:

Berita terkait
0
PBB Serukan Taliban Batalkan Pembatasan Hak Perempuan
Dewan Keamanan (DK) PBB juga terus menekan otoritas Taliban untuk membatalkan pembatasan pada perempuan dan untuk menstabilkan negara