Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mempersilakan BUMN bekerja sama dengan perusahaan swasta. Tapi, dengan syarat tidak ada akal-akalan pihak swasta ketika bekerja sama dengan perseroan pelat merah untuk memperlancar bisnisnya.
"Jangan BUMN diakali, karena banyak juga teman-teman swasta yang mengakali dengan menaruh seseorang di dalamnya supaya bisnisnya jalan terus. Tidak apa-apa bisnis bisa jalan terus, asalkan transparan dan terbuka," ucap Erick Thohir di Jakarta, Rabu, 26 Februari 2020 seperti dilansir dari Antara.
Baca juga: Usai Mapping, Erick Thohir Bagi BUMN Jadi 15 Klaster
BUMN kata dia bukan merupakan ladang uang untuk kepentingan kelompok tertentu. Sebab, di dalamnya ada uang rakyat yang harus digunakan juga untuk kepentingan rakyat.
"Jangan sampai taruh orang di dalam sekedar menggerogoti BUMN-nya. Kalau ada apa-apa dengan BUMN rakyat akan kehilangan Rp 467 triliun per tahun. Apakah itu bebannya mau dikembalikan ke swasta? Kan tidak," tuturnya.
Maka dari itu, ia memperingatkan perusahaan swasta untuk tidak mengakali ketika bekerja sama dengan BUMN. Karena, izin yang diberikan untuk kerja sama menurutnya merupakan hasil ia mendengarkan keluhan swasta.
"Tapi musti win-win, berpartner yang baik agar hasilnya baik, toh sama-sama kepentingannya satu, yakni dividennya baik," ujarnya.
Jika terjadi hal tersebut, Erick memastikan akan mencopot direksi yang berusaha untuk menggerogoti atau membangkrutkan BUMN. Pasalnya, Erick sudah membangun ekosistem agar semua pihak sama-sama bersaing membangun Indonesia menjadi negara maju.
Sehingga dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan asing. "Dengan ini saya berharap, saya ingin swasta bekerja sama dengan BUMN tapi saya titip jangan diakali," kata Erick. []