Terdesak oleh beban hutang yang semakin membebani, Nugie (Marthino Lio) terpaksa membawa ibunya yang sakit parah ke dukun sakti, Mbah Narto (Pritt Timothy). Dalam perjalanannya, Nugie melihat harta yang melimpah di rumah Mbah Narto, dan rasa serakah mulai menguasai pikirannya. Namun, apa yang ia dapatkan bukanlah uang, melainkan keris keramat sang dukun. Sejak saat itu, hidup Nugie berubah drastis, dan ia harus menghadapi teror dari makhluk gaib bernama Ni Larapati yang sangat mengerikan.
Bukan hanya Nugie yang mengalami teror, orang-orang di sekitarnya pun mulai tewas satu per satu. Kematian yang tidak wajar ini membuat Nugie semakin panik dan merasa bahwa ia telah melakukan kesalahan besar. Ia mulai menyadari bahwa keris keramat yang ia bawa pulang bukanlah solusi, melainkan sumber masalah yang tak terduga.
Film "Dosa Musyrik" mengisahkan tentang dampak dari melakukan dosa besar bernama musyrik. Melalui kisah Nugie, penonton diajak untuk merasakan ketakutan dan penyesalan yang dialami oleh tokoh utama. Film ini tidak hanya menampilkan adegan-adegan seram, tetapi juga menyampaikan pesan moral yang kuat tentang pentingnya menjaga iman dan tidak terjerumus ke dalam kepercayaan yang bertentangan dengan agama.
Nugie berasal dari keluarga ekonomi kelas bawah, dan ibunya menderita penyakit keras. Kondisi ini membuatnya putus asa dan mencari jalan pintas untuk mengatasi masalahnya. Namun, keputusannya untuk mencuri keris keramat dari Mbah Narto justru membawa malapetaka bagi dirinya dan orang-orang terdekatnya. Film ini menggambarkan bagaimana keputusan yang diambil dalam keadaan terdesak seringkali memiliki konsekuensi yang tidak terduga.
Teror mengerikan yang dialami Nugie berujung pada kematian yang tragis bagi orang-orang di sekitarnya. Film "Dosa Musyrik" mengajak penonton untuk berpikir ulang tentang kepercayaan dan tindakan yang mereka ambil dalam hidup. Melalui kisah yang menegangkan dan penuh pesan moral, film ini menjadi pengingat bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, dan penting untuk selalu berhati-hati dalam mengambil keputusan.