Kereta Api Bukan Tempat Penyebaran Corona

PT KAI mengklaim transportasi kereta api bukan tempat penyebaran penularan virus corona.
Sebuah rangkaian kereta api berjalan melambat di bawah jaringan listrik aliran atas yang sudah terpasang di Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta. KRL Yogya - Solo akan operasional 2021 menggantikan KA Prameks. (Foto: Tagar/Gading Persada)

Padang - PT Kereta Api (KA) Indonesia (Persero) mengklaim bahwa transportasi kereta api bukanlah lokasi yang paling rentan dalam penularan virus Covid-19.

Setiap pelanggan yang akan naik KA harus dalam keadaan sehat. Pelanggan wajib menggunakan masker dan menjaga jarak.

Transportasi KA dinilai merupakan moda aman untuk melakukan perjalanan karena adanya penerapan protokol kesehatannya ketat. "Berdasarkan hasil kajian para ahli, KA merupakan moda yang aman digunakan selama pandemi karena telah menerapkan protokol ketat," kata Kepala Humas PT KAI Divisi Regional II Sumatera Barat, Muhammad Reza Fahlepi dalam keterangan tertulis yang diterima Tagar, Selasa, 15 September 2020.

Reza menyebutkan, dari berbagai penelitian di Perancis, Jepang, dan Amerika menunjukkan bahwa tidak ada penemuan klaster Covid-19 di transportasi publik. "Jurnal yang diterbitkan Universitas Oxford juga mengatakan, penyebaran Covid-19 pada pelanggan kereta dapat dicegah dengan menerapkan berbagai protokol pencegahan," katanya.

Epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kereta api menjadi klaster penyebaran Covid-19. Meskipun terdapat himpunan atau kerumunan banyak orang, namun tidak menjadi klaster penyebaran Covid-19 berkat adanya penerapan protokol kesehatan.

Adapun penelitian yang dilakukan ITB mengungkapkan bahwa transportasi umum tidak menjadi sumber infeksi jika pelanggan mematuhi protokol kesehatan seperti penggunaan masker, physical distancing, dan mencuci tangan, serta memberikan perlindungan khusus untuk petugas frontliner.

Reza mengatakan, seluruh penelitian tersebut selaras dengan yang telah KAI lakukan, karena KAI secara disiplin telah menerapkan protokol kesehatan sesuai standar Gugus Tugas Nasional.

"Setiap pelanggan yang akan naik KA harus dalam keadaan sehat. Pelanggan wajib menggunakan masker dan menjaga jarak saat di stasiun dan selama perjalanan. Di samping itu, KAI menyediakan wastafel portabel untuk menjaga agar pelanggan tetap higienis," katanya.

Dia mengatakan, pembersihan seluruh rangkaian kereta seusai beroperasi rutin KAI lakukan menggunakan cairan pembersih yang mengandung disinfektan. KAI juga menugaskan petugas kebersihan di kereta untuk menyeterilkan bagian dalam kereta.

Pihaknya mewajibkan petugas yang berinteraksi langsung dengan pelanggan untuk cek kesehatan termasuk suhu tubuh sebelum bertugas. Mereka juga harus memakai APD seperti masker, face shield, dan sarung tangan.

"Seluruh protokol tersebut kami lakukan untuk menjadikan kereta api sebagai angkutan massal yang aman, nyaman, selamat, dan tetap bisa menjaga kesehatan para pelanggan dan pegawai," tuturnya. []


Berita terkait
Perjalanan Kereta Api ke Jakarta Tidak Berubah
Pemberlakuan PSBB Total di DKI Jakarta mulai 14 September 2020 tidak mengubah jadwal perjalanan KA dari Bandung ke Jakarta
Perempuan Tua di Padang Tewas Ditabrak Kereta Api
Seorang perempuan tua di Kota Padang tewas usai ditabrak Kereta Api.
Dua Remaja Tewas Terlindas Kereta Api di Labura
Dua remaja tewas setelah terlindas kereta api di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sumut. Dua lainnya mengalami luka.
0
Ini Daftar Lengkap Negara Peserta Piala Dunia FIFA 2022 Qatar
Daftar lengkap 32 negara yang akan bermain di putaran final Piala Dunia FIFA 2022 Qatar November - Desember 2022