Kenapa Prabowo Mengagumi Bung Karno, Bukan Pak Harto?

Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto kembali memuji langkah bung Karno.
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019). Debat itu mengangkat tema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan, serta Hubungan Internasional. (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A)

Jakarta, (Tagar 2/4/2019) - Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto kembali memuji langkah presiden Pertama RI Soekarno, yang membentuk angkatan perang terkuat di Asia Tenggara bahkan saat kondisi ekonomi negara masih lemah.

"Waktu kita masih miskin di GDP GDP, kita mungkin terendah di Asia. Bung Karno membuat angkatan perang yang terkuat di Asia Tenggara bukan untuk gagah-gagahan, karena bagi Bung Karno kemerdekaan adalah segala-galanya," kata dia saat Debat Capres keempat di Hotel Shangri-La, Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (30/3) malam lalu.

Bukan kali itu saja Prabowo menyampaikan kekagumannya atas kepemimpinan Bung Karno. Dalam beberapa pidato sebelumnya, mantan Danjen Kopassus itu juga terpantau kerap menyebut nama Bung Karno.

Dia pernah merasa kasihan kepada sang Proklamator yang dinilainya hanya selalu dijadikan Ikon semata, tanpa dipakai pemikiran dan ideologinya.

Seperti diketahui, Bung Karno dikenal lekat sebagai Ikon partai pengusung capres rivalnya di Pilpres 2019, yakni PDI Perjuangan.

"Padahal Bung Karno adalah orang yang marhaenis. Bersama Bung Hatta membela rakyat. Ada Wahid Hasyim, Agus Salim, yang semua berjuang, yang ikut merumuskan UUD 45 sebagai letak bernegara dan berbangsa. Kalau lupa kaidah, jangan sampai mengalami kesulitan. Dasar filosofi negara adalah Pancasila," kata Prabowo di Semarang, pada Sabtu, 23 Juni 2018.

Saat menyampaikan pidato bertajuk 'Indonesia Menang' pada 14 Januari 2019 silam, Prabowo bahkan pernah terang-terangan mengatakan kalau Bung Karno bukanlah milik segelintir orang.

Dia menyebut sang penyambung lidah rakyat sebagai milik semua orang Indonesia, sembari menyebut nama Rachmawati Soekarnoputri, anak Bung Karno adik Megawati, yang saat ini menjabat Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu.

"Saya harus sisipkan di sini, Bung Karno milik kita semua, bukan milik satu golongan. Di sini ada putri proklamator kita, anak biologis Bung Karno," kata dia waktu itu, di depan ribuan pendukung di Jakarta Conventional Center.

Pengamat Politik LIPI Wasisto Raharjo Jati menilai, apa yang sedang dilakukan oleh Prabowo dengan kerap menyebut nama Soekarno, merupakan bagian dari usahanya menampilkan figur nasionalis dan patriotik dalam dirinya.

Pemilihan untuk menyebut nama Bung Karno dan bukan Soeharto, dinilai Wasisto karena Prabowo ingin membentuk citra baru lantaran tidak ingin terlalu dilabeli sebagai bagian dari Orde Baru.

"Saya pikir Prabowo (sedang) berusaha mencitrakan dirinya sebagai figur nasionalis dan patriotik seperti Bung Karno," kata dia melalui wawancara tertulis kepada Tagar News, Senin (1/4) malam.

"Prabowo tidak ingin terlalu dilabel sebagai bagian keluarga Cendana karena masa lalunya. Sehingga beliau pengin membentuk citra baru," imbuhnya.

Lebih lanjut, akademisi yang saat ini sedang melanjutkan studinya di negeri Kangguru, Australia itu memandang, antara Prabowo dan Soekarno memiliki level patriotisme yang berbeda. Hal itu membuat mantan suami Titiek Soeharto itu perlu memncitrakan diri sebagai penjaga simbol identitas Indonesia.

"Menengok sejarah, level patriotisme Prabowo mungkin tidak sepadan Bung Karno. (Prabowo) cuma berbekal pengalaman beliau ini jadi Ketua HKTI dan Ketua IPSI, jadi beliau ingin mencitrakan sebagai penjaga simbol identitas Indonesia," pungkasnya. []

Baca juga: 

Berita terkait