Cirebon - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menyebut kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sampai dengan pertengahan tahun ini menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal itu disebabkan dua faktor, yaitu: cuaca dan minimnya petugas turun ke lapangan sehingga banyak kasus yang tidak terdeteksi.
Sartono, Kasie Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Penular (P2P), Dinkes Kabupaten Cirebon, mengatakan penurunan kasus DBD hingga pertengahan tahun ini selain faktor cuaca, penurunan ini pun karena terbatasnya pergerakan petugas di masa pandemi Covid-19 sehingga kasus tidak terdeksi oleh petugas.
"Kasus demam berdarah di Kabupaten Cirebon hingga pertengahan tahun 2020 ini menurun tajam jika dibandingkan tahun sebelumnya," kata Sartono, 7 Agustus 2020.
Sartono mengatakan hingga periode akhir bulan Juli, kasus DBD tahun 2020 mencapai 676 kasus. Dari jumlah tersebut lanjut dia, sangat jauh berbeda dibandingkan dengan tahun 2019 yang mencapai sekitar 1118 kasus.
"Sampai dengan bulan Juli kasus DBD sebanyak 676 kasus, jumlah itu berbeda jauh dengan tahun 2020 yang kasusnya mencapai 1.118 kasus di periode yang sama," kata dia. Dari jumlah total kasus di tahun 2020 yang tersebar di semua kecamatan di Kabupaten Cirebon melonjak di bulan tertentu. Lonjakan kasus terjadi di sekitar bulan Maret dan bulan Juni lalu.
Kasus demam berdarah ini masih di dominasi di tiga kecamatan yakni di Kecamatan Plumbon, Greged dan Plered. Kasus DBD yang terjadi pada tahun 2020 ini menyebabkan 13 orang meninggal dunia. "Dari total kasus DBD ini ada tiga belas orang meninggal dunia," kata Sartono. []