Kenapa Gempa Sering Terjadi di Indonesia?

Tahun 2021, Badan Geologi mencatat telah terjadi sebanyak 26 kejadian gempa bumi merusak di Indonesia.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Belakangan ini gempa bumi seringkali terjadi di seluruh wilayah Indonesia, hal ini diketahui dari informasi yang diberikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Tahun 2021, Badan Geologi mencatat telah terjadi sebanyak 26 kejadian gempa bumi merusak di Indonesia. Kejadian gempa bumi merusak pada tahun 2021 merupakan tertinggi dalam kurun 20 tahun terakhir.

Kejadian gempa bumi merusak tahun 2021 diawali dengan gempa bumi di Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah tanggal 4 Januari 2021 dan diakhiri oleh kejadian gempa bumi Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku pada tanggal 30 Desember 2021. Kejadian gempa bumi merusak tersebut mengakibatkan jumlah korban jiwa 119 orang meninggal dan 6.803 orang luka-luka.

Mengapa gempa bumi sering melanda Indonesia? Berikut penjelasan ilmiahnya.


1. Indonesia terletak di wilayah cincin api pasifik

Sering mendengar istilah ring of fire? Cincin api pasifik adalah istilah yang digunakan untuk menyebut suatu daerah yang sering mengalami letusan gunung berapi aktif dan gempa bumi. Wilayah ini meliputi sekitar cekungan Samudra Pasifik dan memiliki bentuk seperti tapal kuda.

Panjang area yang termasuk dalam cincin api pasifik adalah 40.000 km. 90 persen gempa bumi yang terjadi di dunia, 81 persen terjadi di daerah yang termasuk dalam cincin api Pasifik. Setidaknya, terdapat 33 wilayah di bumi yang masuk dalam cincin api Pasifik, dan Indonesia termasuk di dalamnya.


2. Indonesia berada di pertemuan 3 lempeng bumi

Wilayah Indonesia terletak di pertemuan 3 lempeng bumi sekaligus. Lempeng bumi yang mengelilingi Indonesia adalah lempeng Pasifik, lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia. Pergeseran lempeng bumi dapat menyebabkan gempa terjadi.

Tak hanya itu, bila antar lempeng bumi saling bertabrakan, hal ini akan mengakibatkan gempa bumi dan tsunami sekaligus. Misalnya, yang terjadi di Aceh pada Desember 2004 silam. Beberapa daerah di Indonesia yang rawan gempa bumi dan tsunami ialah Aceh, Sumatra Utara, Lampung, Banten, Bali, Jawa Timur bagian selatan dan masih banyak lagi.


3. Indonesia berlokasi di Alpine Belt

Tahukah kamu? 17 persen dari gempa bumi terbesar atau 5-6 persen dari gempa bumi yang terjadi di seluruh dunia terjadi di daerah sabuk alpine (alpine belt). Wilayah yang termasuk di antaranya adalah Jawa, Sumatera, Himalaya, Mediterania hingga Antarktika, tutur laman Facts of Indonesia.

Meski membuat Indonesia rawan gempa, berada di wilayah Sabuk Alpine dan cincin api Pasifik juga memberi keuntungan. Hal ini membuat tanah Indonesia subur serta kaya akan unsur mineral dan zat hara. Tak heran, berbagai macam tanaman bisa tumbuh subur di Indonesia. 


4. Gempa bumi dipengaruhi aktivitas gunung berapi

Sebagian besar gempa bumi disebabkan oleh interaksi dan pergerakan lempeng. Namun, tidak sedikit pula yang disebabkan oleh aktivitas gunung berapi. Keduanya dinilai saling berkaitan. Inilah yang disebut gempa bumi vulkanik. Contohnya, seperti yang terjadi pada Gunung Soputan di Sulawesi Utara yang erupsi karena dipengaruhi gempa bumi.

Pergerakan magma di bawah gunung berapi dapat mengakibatkan gempa. Magma memberi tekanan pada sekitarnya, membuat area di sekitarnya retak dan memicu munculnya gempa kecil, ungkap laman Oregon State University. Gempa ini biasanya terlalu lemah untuk dirasakan tetapi dapat dideteksi dan direkam oleh instrumen dan alat khusus.


5. Indonesia terletak di batas konvergen lempeng Sunda dan lempeng Indo-Australia

Pulau Sumatra adalah wilayah Indonesia yang paling sering diguncang gempa bumi, karena pulau ini berada di batas konvergen dimana lempeng Sunda ditundukkan di bawah lempeng Indo-Australia yang bergerak miring pada kecepatan 60 mm per tahun dan komponen belahan di bagian kanan didorong oleh patahan-patahan di Pulau Sumatra.

Misalnya, pada gempa di Provinsi Aceh, Sumatra pada 2 Juli 2013. Gempa ini disebabkan oleh lempeng Sunda yang disubduksi dengan lempeng Indo-Australia. Pergerakan lempeng-lempeng itu menyebabkan gempa di Pulau Sumatra dan sekitarnya.


6. Selain disebabkan oleh alam, gempa juga bisa terjadi akibat ulah manusia

Sebagian besar gempa bumi memang disebabkan oleh kekuatan alam. Tapi ternyata gempa juga bisa disebabkan oleh aktivitas manusia? Misalnya, kegiatan pertambangan dapat merusak kontur alami kerak bumi, membuatnya tidak stabil dan rentan terhadap gesekan.

Begitu pula kegiatan pengeboran minyak dan gas alam. Eksploitasi yang terjadi dalam skala besar memberi efek langsung pada ketersediaan ruang bebas di bawah lempeng bumi. Jika ruang kosong ini mengalami ketidakstabilan karena tekanan dari luar atau desakan dari dalam, tak pelak gempa akan muncul setelahnya.


7. Berkurangnya air tanah dan kepadatan tanah 

Ternyata, berkurangnya air tanah dan kepadatan tanah bisa menyebabkan gempa? Hal ini bisa terjadi walau sangat jarang dan hanya berskala kecil. Faktanya, eksploitasi besar-besaran sumber daya air tanah dapat memicu bencana. Terlebih, ketika jumlah air yang ditarik keluar dari tanah lebih besar dari jumlah yang masuk.

Perbedaan yang jauh ini menyebabkan ruang kosong di bawah tanah dan bisa mengakibatkan gempa kecil yang tidak biasa. Struktur permukaan tanah yang telah mengalami penurunan fungsi juga akan meningkatkan resiko gempa bumi. Tanah yang tandus, tidak stabil dan tanpa struktur ikatan yang kuat oleh akar pohon dapat menyebabkan gempa bumi dan tanah longsor sekaligus. []


Baca Juga

Berita terkait
Sabu Raijua NTT Diguncang Gempa Magnitudo 5,2 Senin Dini Hari
Sejauh ini, belum diketahui kondisi faktual di lapangan, termasuk ada atau tidaknya korban atas kejadian ini.
Berada di Gedung Tinggi Saat Gempa? Lakukan 7 Tindakan Ini Agar Selamat
Mitigasi saat gempa bumi yang salah bisa menyebabkan bahaya yang fatal, contohnya berlarian menuju tangga darurat saat gempa masih terjadi.
Bengkulu Diguncang 414 Kali Gempa Sepanjang 2021
Gempa yang terjadi di Provinsi Bengkulu memiliki kekuatan yang bervariasi.
0
Kementerian Agama Siapkan Pengaturan Hewan Kurban di Tengah Wabah PMK
Menjelang dan pada Iduladha dan tiga hari tasyrik di Iduladha pasti kebutuhan hewan ternak terutama sapi dan kambing itu akan tinggi