Oleh: Ukung Zulfah*
"I'm going to destroy Android, because it's a stolen product. I'm willing to go thermonuclear war on this."
Kalimat di atas mengingatkan pada sosok fenomenal Steve Jobs, pendiri sekaligus penemu banyak hal dalam dunia komputer. Steve Jobs dikenal dengan inovasinya yang brilian dalam membentuk dan membesarkan brand Apple.
Tak luput dari simpang siur sistem operasi dalam tubuh smartphone era 90-an, Apple sudah memikirkan hal itu. Sebut saja brand Nokia dengan Symbian OS, Ericsson, Panasonic, Samsung, Siemens/BenQ, serta Sony Ericsson dengan OS mereka sendiri. Pada saat itu juga orang kurang begitu peduli dengan OS apa yang mereka gunakan. Pengguna lebih peduli tampilan handphone yang unik.
Sang Penguasa Feature Phone era 90an
Tahun 1998 kasta tertinggi pada saat itu dipegang brand Nokia dengan OS sejatinya yaitu Symbian OS, diikuti S-40 tahun 2009. Beragam bentuk dan feature mereka pasarkan, hingga pada akhirnya tahun 2002 sebuah handphone jenis baru muncul dan bahkan menjatuhkan Nokia dari kursi nyamannya.
Dialah Blackberry yang terkenal dengan Messenger-nya, serta kemudahan dan kecanggihan yang mereka tawarkan, soal harga pun bisa dibilang sangat premium. Namun sayang kursi empuk itu tidak lama diduduki si "Buah Hitam". Tahun 2007 tak selang lama muncul device yang sangat ditunggu-tunggu, OS dibuat oleh seorang legenda dunia teknologi yang terkenal perfeksionis, yaitu IOS dari Apple.
Munculnya IOS dari Apple
IOS Apple pertama kali dikeluarkan dengan nama Iphone3, beragam feature yang mumpuni dan "baru" juga ditawarkan di perangkat ini. Bahkan sampai saat ini tidak banyak hal yang berubah sejak Iphone3 diluncurkan dalam hal feature-nya.
Banyak orang dibuat takjub dengan handphone satu ini, pasalnya beberapa feature yang sangat sulit diterapkan mampu berjalan dengan sempurna di handphone ini. Sebut saja Touchscreen dan multi touch yang membuka dunia baru di sebuah perangkat kecil. Kestabilan, kenyamanan dan keindahan tampilan yang tak lepas yang selalu dipertahankan di Apple tak luput juga menempel pada tubuh Iphone3. Orang-orang rasanya sangat bangga kalau berhasil menggenggam perangkat ini.
Ilustrasi. (Foto: kissfm.es)
Cikal Bakal Android
Dalam tahun yang sama (2007) Google dengan proyek barunya yaitu Open Handset Alliance (OHA) sedang dikembangkan dengan beberapa perusahaan lain dengan tujuan membangun sebuah sistem operasi mobile yang kompetibel yang awalnya pengembangan ini diawali dari akuisisi produk dari Andy Rubin pada 2005. Mereka didalamnya adalah Google, HTC, Sony, Dell, Intel, Motorola, Samsung, LG, dll.
Mereka bersama-sama berkolaborasi membangun sesuatu yang baru, yang kompetibel dan yang mampu dikostum dengan berbagai kebutuhan hingga pada tahun 2008 muncul sebuah flatform baru dengan nama Android. Pertama kali Android muncul di HTC-Dream kemudian disusul berbagai merek ternama termasuk Samsung.
Kemunculan Android jelas mengusik kursi nyaman Apple saat itu, sebab Apple selalu menjual devicenya dengan harga yang sangat tinggi walaupun mereka menjanjikan kualitas yang memang sangat baik. Namun kebutuhan pasar akan smartphone yang terjangkau terfokus pada Android, yang justru harga yang mereka tawarkan bisa di bilang cukup terjangkau mengingat semua feature yang dimiliki Apple juga dimiliki Android atau bahkan Android lebih baik dalam beberapa hal, sebut saja "Maps". Namun dalam beberapa hal lain Apple juga lebih baik dari Android misalnya dari sisi "Keamanan".
Perseteruan Apple dan Android
Maret 2010 pohon-pohon berdaun rindang mengelilingi stadion sepak bola Stanford, pertanda pergantian musim saat itu, terlihat sesosok pria duduk di kursi mobil di persimpangan jalan Embarcadero di Palo Alto. Ia adalah Eric Schmid. Eric baru saja menyesap nikmatnya secangkir kopi dengan CEO Apple yaitu Steve Jobs di sebuah restoran bernama Calivia. Kala itu Steve membahas tentang sistem operasi yang sedang tumbuh dan mengusik kenyamanan Apple.
Eric Schmid tahun 2003 bekerja dengan Apple, hingga pada akhirnya Google merekrut Eric masuk dalam tubuh Google. Sebelumnya Eric juga ikut dalam proyek pembangunan Iphone. Dari sini pula awal perseteruan Apple dan Android dimana Steve menuduh Eric telah mencuri ide yang sedang Apple kerjakan dan dikembangkan oleh Google. Namun, Eric tentu saja menjawab bahwa, "Kita tidak mencuri intelektual Apple". Sampai di sini perbincangan tidak bisa berjalan dengan mulus. Saat itu Steve berpikir bahwa "Mereka akan melawan kami."
Android vs iPhone
Kemenangan Android
Tahun 2010 Microsoft ikut bermain di dunia smartphone dengan sistem operasi yang mereka jagokan yaitu windows mobile, namun usaha yang sia-sia yang mereka lakukan mulai tercium.
Bahkan di tahun yang sama Android juga mampu mewujudkan mimpi buruk Apple terkait penjualan iPhone yang terus terjungkal dibandingkan dengan Android.
Tentu saja kenyataan ini membuat Steve marah besar. Dalam buku biografi Walter Isaacson diceritakan, Jobs melihat HTC yang menjalankan Android dan kemudian murka.
"Saya akan menghabiskan setiap napas terakhir yang sedang sekarat ini, jika perlu saya akan menghabiskan setiap sen uang Apple sebanyak USD 40 miliar yang ada di bank, untuk membuat ini menjadi benar," kata Steve dalam buku tersebut.
"Saya akan menghancurkan Android, karena merupakan sebuah produk curian dan saya bersedia ikut dalam perang termonuklir ini," lanjut Steve berapi-api.
Sejak saat itu perang Apple dan Android terus berlangsung di sejumlah negara, juga menyeret nama Samsung dalam perang ini sampai saat ini.
Karena dalam persaingan sistem operasi sesama Android juga sangat ketat, Samsung terlihat sangat giat mengeluarkan update terbaru yang dirilis oleh Google, bahkan smartphone yang dikeluarkan oleh Google dibuat tumbang oleh Samsung itu sendiri.
Samsung Pemenang di Kancah Perang Droid
Samsung pandai membaca pasar dan situasi, sebab Samsung merupakan pemain senior dalam dunia elektronik sejak 1983, tentu saja memberikan pengalaman yang lebih dari pesaing lain dalam menyikapi perubahan teknologi dan membaca situasi di masa yang akan datang.
Banyaknya pesaing dan perusahaan yang menggunakan sistem operasi Android membuat Samsung selalu waspada untuk memberikan pengalaman yang berbeda di device yang mereka rilis. Harga yang mereka tawarkan juga sangat variatif mulai dari low end sampai high end, dan semuanya sangat laris di pasaran terutama Samsung dengan "S" Series.
Samsung juga sebagai vendor yang membuat jeroan untuk Android, sebut saja processor, Sebab hal itu sangat berpengaruh dalam Android karena itu sangat mempengaruhi kinerja Android agar lebih cepat dan stabil. Ini sangat berbanding terbalik dengan Apple, pengguna tidak terlalu peduli dengan jeroan sebab Apple mampu membungkus jeroan dan mengkostum dengan sistem operasi mereka sehingga dengan spek yang terbilang kecil jika dibandingkan dengan Android tapi lebih stabil dibandingkan Android.
Pengguna Android sangat peduli dengan Processor, Ram dan Grafis, sebab setiap pabrikan memberikan spek berbeda-beda. Samsung hadir dengan berbagai pilihan, bahkan sampai pilihan yang paling maksimum pada kasta tertinggi Android, Samsung telah memilikinya.
Kenapa Samsung Pemenang dan Nokia Pecundang?
Nokia yang pernah memegang kasta tertinggi dalam dunia mobile, membuat mereka lupa bahwa akan selalu ada yang lebih baik di masa yang akan datang. Nokia "mencoba" melawan Android mula-mula dengan sistem operasi Symbian kemudian Moblin, Maemo juga Meego, Nokia juga sempat menggandeng Intel dalam membangun OS tersebut yang berakhir gagal.
Pada akhirnya Nokia bekerja sama dengan Microsoft dengan Windows Mobilenya dan itu tidak berlangsung lama sampai akhirnya Nokia mengaku "kalah" dan menjual perusahaanya kepada Microsoft dengan mahar USD 7,2 miliar pada tahun 2014.
Padahal Google telah beberapa kali menawarkan sistem operasi mereka untuk digunakan Nokia. Google juga telah mengajukan beberapa penawaran istimewa kepada Nokia. Tapi, kepercayaan diri Nokia untuk menumbangkan Android sangat tinggi dan akan kembali berjaya. Hingga setelah perusahaan diakuisisi oleh Microsoft, Nokia juga ikut bermain di Android. Sayang nasi telah menjadi bubur, brand Samsung akan Android telah melekat dalam benak pengguna Android.
Ada apa di Masa depan?
Dalam membuat sistem operasi Android, Google juga membuat versi yang disebut Android Open Source Project (AOSP). Siapa saja yang berminat bisa menggunakan sistem operasi terbuka ini.
Android banyak diadopsi untuk beberapa perangkat keras lain seperti kulkas, game konsol, bahkan untuk pembuatan robot mirip manusia di Jepang yaitu "Geminoid". Para ilmuwan yang membesut robot seharga US$ 110.000 untuk membangun robot tersebut.
Sekarang banyak orang telah mengadopsi Android ke berbagai device yang lebih kecil lagi, sebut saja jam tangan pintar (smartwatch), bahkan beberapa pabrikan telah membuat Android versi full di jam pintar mereka, alhasil jam tangan tersebut bisa dioperasikan layaknya handphone yang sering Anda gunakan.
Apa yang terjadi jika IOS Apple yang sangat ringan itu dijadikan Open Source oleh mereka? Tentu saja pabrikan yang dulu berlomba-lomba membuat Android akan berlomba-lomba membuat smartphone dengan sistem operasi IOS dari Apple, dan ini merupakan bom atom untuk Google sebagai satu langkah menghancurkan Android sebelum Google memiliki amunisi lain yang lebih baru lagi. []
*Ukung Zulfah Praktisi Teknologi Informasi