Kenali Gejala dan Cara Pencegahan TBC

Kebanyak orang belum mengenal bagaimana tuberkulosis atau TBC bisa menyerang tubuh, berikut gejala dan cara pencegahannya.
Kuman mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru (Foto: Instagram/@mimedicointernista)

Jakarta - Tuberkulosis atau TBC memang dikenal sebagai  penyakit paru-paru yang diakibatkan dari kuman mycobacterium tuberculosis. Sampai sekarang ini, masyarakat belum mengetahui jelas bagaimana penyakit tersebut bisa hinggap di tubuh.  

Kuman dari penyakit TBC tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga bisa menyerang tulang, usus, atau kelenjar. Penyakit ini bisa menular kepada siapa saja dan tidak heran bila penyebarannya juga relatif cukup cepat melalui udara.

Proses penularan penyakit bisa dari berbagai cara seperti percikan ludah yang keluar dari penderita TBC, ketika berbicara, batuk, atau bersin. Bagi yang memiliki kekebalan tubuh yang relatif rendah, penyakit tersebut sangat rentan sekali terjadi. 

Gejala awal yang timbul ketika penyakit ini menyerang, yaitu batuk yang berlangsung lama. Jika hal ini terus dibiarkan, biasanya batuk akan disertai dahak hingga mengeluarkan darah. 

Berikut Tagar rangkumkan gejala dan cara pencegahan Tuberkulosis atau TBC. 

Gejala 

1. Demam dan menggigil

Biasanya ketika sudah terinfeksi TBC, Anda akan demam. Tidak hanya itu, jika menggigil saat malam hari sedangkan udara tidak sedang dingin, hal ini bisa menjadi tanda Tuberkulosis.

Apabila Anda merasakan kedua hal tersebut secara tiba-tiba sebaiknya waspada atau periksakan diri ke dokter.

2. Lemas

TBC atau Tuberkulosis ini bisa membuat daya tahan tubuh menurun. Akibat dari itu badan akan terasa cepat lemas terus-menerus. Jika tidak diatasi, rasa lemas ini bisa membuat seseorang menjadi tak berdaya. 

3. Tidak nafsu makan

Sepertinya ketika penyakit jenis apapun mulai menyerang tubuh, Anda pasti tidak akan nafsu makan. Begitu juga dengan TBC, jika sudah terkena penyakit ini, tentu akan merasakan hal yang sama. 

Dampaknya terhadap tubuh adalah berat badan semakin menurun, serta rasa lemas akan menghampiri akibat tidak ada asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh.

Disarankan, bagi Anda ketika terkena penyakit apapun yang membuat nafsu makan berkurang, sebaiknya tetap mengonsumsi makanan agar perut tidak kosong dan kandungan gizi dapat masuk ke dalam tubuh.

4. Rasa sakit di dada

Paru-paru merupakan organ yang terinfeksi ketika mengalami penyakit ini. Jika Anda merasakan kesakitan saat bernapas dan nyeri cukup tajam di dada, bisa jadi itu akibat dari terinfeksinya TBC. 

Bila kedua hal itu terjadi, Anda disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter untuk ditangani lebih lanjut.

5. Batuk yang menerus

Gejala yang paling umum terjadi biasanya batuk terus-menerus dan menyakitkan selama lebih dari 2 minggu. Namun, masih banyak yang belum menyadari dan menyepelekan hal itu. 

Jika ini terus dibiarkan, batuk akan semakin parah dan bisa mengeluarkan darah setiap batuk. Jadi, waspadalah ketika keluar bercak darah saat Anda batuk. Lebih baik segera memeriksakan diri ke dokter agar mendapatkan penanganan yang lebih serius.

Pencegahan 

TBC memang penyakit yang dapat disembuhkan dengan pengobatan yang benar dan tepat tentunya. Biasanya pengobatan yang selalu diberikan untuk pengidap penyakit ini adalah antibiotik dengan dosis yang tepat serta dalam jangka waktu tertentu.

Untuk mencegah terinfeksinya penyakit ini, Anda bisa melakukan berbagai cara, sebagai berikut.

  • Pemberian vaksin, biasanya hal ini disarankan dilakukan kepada bayi yang usianya belum memasuki dua bulan
  • Tidak membuang dahak atau meludah sembarangan
  • Mengenakan masker saat berada di tempat ramai
  • Tutupi mulut saat bersin, batuk, dan tertawa []

Baca juga:

Berita terkait
Autoimun Penyakit yang Diderita Ashanty
Mengenal penyakit autoimun, penyakit yang diderita oleh penyanyi Ashanty.
Hewan Jijik Obat Mujarab Sembuhkan Penyakit
Hewan yang terkenal menjijikkan, ternyata menjadi obat mujarab untuk menyembuhkan penyakit, apa sajakah itu?
Penanganan Penyakit Babi di Dairi Cuma Pencitraan
Penanganan wabah kematian ternak babi oleh Pemerintah Kabupaten Dairi, Sumatra Utara, dinilai hanya sebatas pencitraan.