Jakarta - Kemesraan hubungan yang kian terjalin antara PDI Perjuangan dan Partai Gerinda, menurut pakar komunikasi politik Universitas Pelita Harapan Dr Emrus Sihombing menunjukkan kepentingan politik dua partai politik itu semakin menyatu.
"Semakin 'mesra' berarti kepentingan politik menyatu, semakin ada kesamaan. Jika semakin renggang, pasti semakin menjauh, saling mengkritik," kata Embrus di Jakarta, Kamis malam, 15 Agustus 2019, dikutip dari Antara.
Untuk kepentingan jangka panjang, saya melihat tidak tertutup kemungkinan untuk persiapan Pilpres 2024.
Menurut dia, kepentingan politik terbagi tiga, yakni jangka pendek, menengah, dan panjang, demikian pula dengan kepentingan politik kedua partai politik yang dikabarkan kian dekat itu.
"Melihat kedekatan PDIP-Partai Gerindra, saya menilai bisa karena kepentingan jangka pendek, menengah, panjang, atau kombinasi ketiganya," katanya.
Embrus berhipotesa, kepentingan politik jangka pendek kedua parpol bisa saja berkaitan dengan penyusunan kepengurusan di MPR atau legislatif.
Kepentingan jangka menengah, kata dia, ada kemungkinan terkait penyelenggaraan pemilihan kepala daerah serentak di 270 daerah pada 2020.
"Untuk kepentingan jangka panjang, saya melihat tidak tertutup kemungkinan untuk persiapan Pilpres 2024. Bisa saja di luar itu, kan itu hipotesa saya," ucapnya.
Ia mengingatkan, pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 seluruh partai politik setidaknya harus memiliki pendatang baru yang bisa bersaing. Karena berakhirnya masa jabatan Presiden Joko Widodo yang sudah dua periode.
"Koalisi parpol di Indonesia kan tidak sampai 20-25 tahun, tetapi paling lama lima tahun. Makanya, kenapa even lima tahunan pilpres saya katakan kepentingan politik jangka panjang," katanya.
Emrus mengatakan, kepentingan politik PDIP-Partai Gerindra karena pengisian kabinet bisa saja terjadi, tetapi "kemesraan" harus terjalin secara segitiga, yakni PDIP, Partai Gerindra, dan Jokowi.
"Sebab, urusan menteri kan harus dengan Presiden. Kalau kedekatan cuma dua partai, ya, artinya kepentingan parpol. Itu tadi, ada tiga seperti saya sampaikan," katanya. []
Baca juga:
- Kapan Sebaiknya Jokowi Umumkan Kabinet Jilid Dua?
- Dua Menteri Layak Dipertahankan Jokowi versi Warganet
- Trik Soekarwo Menuju Kabinet Jokowi-Ma'ruf