Sampang - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberikan bantuan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang berupa program paket rehabilitasi dan renovasi sarana prasarana (sarpras) sekolah.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang, ada 32 sekolah yang mendapatkan bantuan renovasi sekolah dari Kementerian PUPR. Rinciannya, 31 sekolah dasar negeri (SDN) dan 1 sekolah menengah pertama (SMPN).
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Seksi Sarpras SD Disdik Sampang Abdul Rahman mengatakan, program rehab dari Kementerian PUPR bertujuan memajukan pendidikan agar sekolah di kabupaten berjuluk Kota Bahari ini memiliki sarana prasarana sesuai dengan standar bangunan pemerintah.
"Di Sampang ada 32 sekolah yang mendapatkan program itu. Sekolah penerima bantuan ditentukan berdasarkan data pokok pendidikan (Dapodik)," kata Abdul Rahman kepada Tagar, Senin 4 November 2019.
Adapun 32 sekolah yakni, SDN Montor 1 Kecamatan Banyuates, SDN Morbatoh 3, Banyuates, SDN Pamolaan 1 Camplong, SDN Plakaran 2 Jrengik, SDN Rabasan 1, Kedungdung, SDN Ketapang Barat 6, Ketapang, SDN Gersempal 1 Omben, SDN Ragung 2 Pangarengan, SDN Lepelle 1 Robatal, SDN Sokobanah 3, SDN Batorasang 1 Tambelangan, dan SMPN 2 Torjun.
Sekolah penerima bantuan ditentukan berdasarkan Dapodik.
Abdul Rahman mengatakan untuk pelaksanaan pengerjaan rehabilitasi 32 sekolah, ditangani Balai Permukiman Wilayah Jawa Timur (Jatim) dengan membentuk tim teknis pendukung terdiri dari unsur pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Tim tersebut mempunyai tugas membantu mendukung pelaksanaan program.
Menurutnya, program tersebut sepenuhnya merupakan kewenangan pusat. Mulai dari perencanaan, lelang proyek hingga pelaksanaan. Sedangkan, Disdik Sampang hanya sebatas menerima data dan menjaga agar selama proyek itu dikerjakan, kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah tetap berjalan dengan baik.
"Selama proyek itu dikerjakan, KBM dilaksanakan di tempat lain, seperti di lembaga madrasah, dan rumah-rumah warga yang dekat dengan sekolah itu," ungkapnya.
Terkait besaran anggaran rehabilitasi 32 sekolah, Abdul Rahman mengaku kurang mengetahui secara pasti. Pasalnya, setiap paket dianggarkan berbeda, tergantung jenis pekerjaan yang sudah direncanakan.
"Ada sekolah yang hanya mendapat rehab kelas. Ada juga yang menerima pembangunan ruang kelas baru (RKB), pemasangan paving, pagar, dan fasilitas MCK," ucap Abdul Rahman.
Meski demikian, ia menyebutkan anggaran renovasi SDN Morbatoh 3, Banyuates sebesar Rp 1 miliar. Alasannya, saat ini SDN Morbatoh 3, Banyuates sudah dalam pengerjaan dan dikerjakan PT Galakarya dengan masa kontrak kerja selama 110 hari terhitung sejak 13 September - 31 Desember 2019.
"SDN Morbatoh 3 mendapat bantuan rehab tiga lokas, RKB 1 lokal, pemasangan paving, pembangunan tembok pagar, toilet atau MCK, lampu penerangan, dan CCTV," terangnya.
Sekretaris Komisi IV DPRD Sampang, Nurul Huda mengatakan, program renovasi sarpras sekolah dari Kementerian PUPR bertujuan agar semua sekolah di Indonesia berkembang maju. Bantuan pendidikan di Sampang diharap dapat memiliki bangunan sesuai dengan standar pemerintah.
"Rekanan harus lebih mengedepankan kualitas pengerjaan dibandingkan hasil atau keuntungan yang diperoleh. Jika proyek itu bagus, ruang kelas bisa bertahan minimal lima tahun," pungkasnya. []
Baca juga:
- Diduga Korupsi Dana Desa Kades di Sampang Diperiksa
- Ratusan Umat Islam di Sampang Gelar Salat Istisqa
- Akibat Alih Fungsi, Lahan Garam di Sampang Menyusut