Advertorial - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memanfaatkan produk Aspal Buton (Asbuton) pada pekerjaan preservasi dan pembangunan jalan di Indonesia. Tahun 2020 penggunaan Asbuton dilakukan pada jalan sepanjang 793 kilometer yang tersebar di 25 provinsi di Indonesia dengan volume kebutuhan sekitar 42.000 ton.
Kondisi jalan yang semakin baik akan menunjang perekonomian masyarakat
Mengutip Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pemanfaatan Asbuton untuk pembangunan dan penanganan jalan merupakan bagian dari pelaksanaan kebijakan penggunaan produk dalam negeri. Peningkatan dan pembangunan jalan bertujuan untuk memberikan kelancaran, keselamatan, keamanan, juga kenyamanan perjalanan pengendara.
"Kondisi jalan yang semakin baik akan menunjang perekonomian masyarakat," kata Basuki.
Asbuton tidak sama dengan aspal minyak dari sisi teknologi. Teknologi Asbuton terus dikembangkan oleh Kementerian PUPR, baik dari sisi jaminan kualitas dan teknik penghamparan.
Hingga saat ini, progres pemanfaatan Asbuton untuk Tahun Anggaran (TA) 2020 sebesar 80 persen. Penggunaan Asbuton salah satunya dikerjakan di Provinsi Sulawesi Tengah sepanjang 173 kilometer.
Teknologi pemanfaatan Asbuton yang populer digunakan adalah CPHMA yang merupakan produk campuran beraspal siap pakai. CPHMA memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan campuran sejenis antara lain konstruksi perkerasan yang lebih merata dan homogen serta kerataan permukaan yang lebih baik.
Pencampuran dilakukan secara pabrikasi, kemudian didistribusikan dalam bentuk kemasan dan selanjutnya dihampar dan dipadatkan secara dingin (pada temperatur udara).
Teknologi ini bermanfaat untuk pembangunan jalan di daerah terpencil dan pulau-pulau kecil yang tidak memiliki akses ke alat pencampur aspal (Asphalt Mixing Plan, AMP). []
Baca juga:
- Kementerian PUPR Selesaikan 6 Tol Baru Jabodetabek
- Kementerian PUPR Bangun Sarana Pendukung Pulau Rinca
- Kementerian PUPR Selesaikan Penataan Kebun Raya Bogor