Kemensos Berikan 428 Alat Bantu bagi Penyandang Disabilitas

Sebanyak 428 alat bantu bagi penyandang disabilitas disalurkan Kementerian Sosial melalui Balai “Ciungwanara” Bogor.
Sebanyak 428 alat bantu bagi penyandang disabilitas disalurkan Kementerian Sosial melalui Balai “Ciungwanara” Bogor, antara lain kursi roda dengan berbagai jenis yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. (Foto: Tagar.Dok Kemensos)

Jakarta - Penyandang disabilitas merupakan bagian dari kelompok rentan. Dalam kehidupan sehari-hari, mereka kerap menghadapi kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari ( Activity Daily Living) karena keterbatasan yang dimiliki.

Menteri Sosial Tri Rismaharini telah menekankan komitmen Kemensos untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat, tak terkecuali para penyandang disabilitas. Sesuai dengan Pasal 23 pada UU No 8 tahun 2016, penyandang disabilitas berhak hidup secara mandiri dimana alat bantu digunakan untuk mobilitas pribadi dan memudahkan akses. 

Oleh karena itu, pemberian alat bantu bagi penyandang disabilitas adalah kewajiban yang harus dipenuhi oleh negara.

“Sejak awal tahun 2021, Balai “Ciungwanara” telah menerima permohonan berbagai jenis alat bantu bagi penyandang disabilitas,” kata Kepala Balai “Ciungwanara”, Siti Sari Rumayanti saat ditemui di Cibinong belum lama ini.

Sebanyak 428 alat bantu bagi penyandang disabilitas disalurkan Kementerian Sosial melalui Balai “Ciungwanara” Bogor, antara lain kursi roda dengan berbagai jenis yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, alat bantu dengar (ABD), tongkat putih, papan tulis braille, reglet dan pen, dan standing frame.

Permohonan alat bantu bagi penyandang disabilitas, lanjut Siti, datang dari Dinas Sosial Kota/Kabupaten, yayasan penyandang disabilitas maupun individu di Provinsi Jawa Barat.

"Kami berupaya agar penyandang disabilitas yang berada di wilayah jangkauan Balai “Ciungwanara” dapat mengakses hak mereka atas alat bantu," jelas Siti.

Salah satu penerima alat bantu tersebut adalah Darna, lansia penderita stroke yang tinggal di Desa Cilebut, Kabupaten Bogor. Berdasarkan asesmen Pekerja Sosial Balai “Ciungwanara”, Darna membutuhkan kursi roda untuk memudahkan mobilitas pribadinya.

Bantuan penyandan disabilitas kementerian SosialSalah satu penerima alat bantu tersebut adalah Darna, lansia penderita stroke yang tinggal di Desa Cilebut, Kabupaten Bogor. (Foto: Tagar/Dok. Kemensos)

“Dengan adanya kursi roda ini, mobilitas Pak Darna bisa jadi lebih mudah, misalnya apabila ingin berobat maka tidak perlu lagi digotong oleh banyak orang. Pak Darna juga bisa menggunakan kursi roda untuk berjemur di pagi hari,” kata Siti.

Rona bahagia terpancar dari wajah Darna yang sangat antusias saat mencoba duduk diatas kursi roda. Ia bahkan enggan turun saat istrinya memintanya karena ia ingin duduk lebih lama di kursi roda.


Kami berupaya agar penyandang disabilitas yang berada di wilayah jangkauan Balai “Ciungwanara” dapat mengakses hak mereka atas alat bantu.


Dalam kesempatan tersebut, keluarga Darna juga diberikan pemahaman tentang cara perawatan lansia yang sakit oleh Pekerja Sosial Balai “Ciungwanara”. Keluarga Darna mengucapkan terima kasih atas segala bantuan yang diberikan oleh Balai “Ciungwanara”.

“Mugi-mugi bantosan ieu tiasa janten dorongan pikeun anjeun janten langkung sehat (Mudah mudahan bantuan ini bisa menjadi penyemangat bapak untuk lebih sehat),” ucap istri Darna.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Penyandang Disabilitas Distrofi Otot Bisa Bermain Gitar
Rancangan senar khusus pada gitar memungkinkan seorang disabilitas dengan penyakit distrofi bisa bermian gitar
Mensos Dukung Pengembangan Digital Teknologi Bagi Penyandang Disabilitas
Mensos menyatakan dukungannya pada penggunaan digital teknologi untuk pemberdayaan perempuan dan khususnya bagi para penyandang disabilitas.
Konstitusi dan Penyandang Disabilitas
Lahirnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas karena sebagian besar penyandang disabilitas rentan.
0
Amerika Perluas Kapasitas Tes untuk Cacar Monyet
Perluas kapasitas pengujian di berbagai penjuru negara dan membuat tes lebih nyaman dan mudah diakses pasien dan penyedia layanan kesehatan