Kemensos Beri Modal Usaha Bagi Disabilitas Penjual Sepatu keliling

Kemensos RI melalui UPT Balai Disabilitas Wyata Guna Bandung, memberikan modal untuk Jimat, disabilitas yang berjualan sepatu keliling di Cileunyi.
Kemensos RI melalui UPT Balai Disabilitas Wyata Guna Bandung memberikan bantuan modal usaha kepada Jimat, disabilitas yang berjualan sepatu keliling di Cileunyi. (Foto:Tagar/Kemensos)

Jakarta –  Bagi Jimat, 35 tahun, tak memiliki dua tangan adalah takdir sekaligus sebagai tantangan untuk bisa hidup mandiri.  Jimat, viral di media sosial saat videonya sedang menjajakan sepatu keliling di Galumit Kec Cileunyi, Kabupaten Bandung diunggah oleh akun Tiktok @kang_kris.

Warganet kagum dengan kondisi Jimat yang tidak mengemis seperti kebanyakan orang, tetapi dia memilih berjualan sepatu keliling dan selalu berpindah tempat. Jimat menyewa kamar 4x4 meter dengan dua rekannya. Sebelumnya ia memiliki kios di Pasar GSP Cianjur tapi lima bulan lalu digadaikan sebesar Rp11 juta dan belum ditebus.

Dia itu orang yang mandiri dan bilang yang dibutuhkan hanya bantuan modal untuk beli sepatu hingga bisa untung lebih dan bisa terus diputar.

Mengetahui hal ini, Kementerian Sosial RI melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Disabilitas "Wyata Guna" Bandung merespon kasus dengan segera memberikan bantuan modal usaha. Dalam waktu dekat bantuan tersebut akan diberikan usai proses identifikasi hingga asesmen tim Respon Cepat melibatkan Pekerja Sosial, Penyuluh Sosial hingga Dinas Sosial.

"Bantuan dukungan kewirausahaan untuk beli sepatu Rp 6 juta, jika sudah memiliki stok sepatu sendiri, Pak Jimat bebas menyewa kos sesuai lokasi pasar lebih bagus," tutur anggota tim Respon Cepat Balai "Wyata Guna" Tahan Isnaini, Jumat, 21 Mei 2021.

Jimat dinilai pandai melihat peluang sehingga membuatnya selalu pindah tempat. oleh sebab itu, di mana ada keramaian ia membuka lapak disitu. Jiman, Pernah ditawarkan tangan palsu dan motor roda tiga, tetapi ia menolak lantaran menghambat aktivitas dan selama ini terbiasa dengan fisiknya sejak lahir.

"Dia itu orang yang mandiri dan bilang yang dibutuhkan hanya bantuan modal untuk beli sepatu hingga bisa untung lebih dan bisa terus diputar," sebut Tahan.

Selanjutnya, sesuai arahan Menteri Sosial agar Balai memberikan layanan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) multifungsi dengan respon cepat terhadap Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang membutuhkan bantuan. Usai menggali informasi melalui asesmen, ditemukan fakta bahwa Jimat mengalami disabilitas fisik sejak lahir, dengan tidak mempunyai kedua tangan.

Selain itu, pria berasal dari Kabupaten Sukabumi ini, merupakan tulang punggung keluarga yang mengais rezeki dengan menjual sepatu keliling di sekitar wilayah Bandung.

"Juga, sesuai arahan Dirjen Rehabilitasi Sosial untuk dukungan kewirausahaan berupa pelunasan sewa kios bisa diberikan dari bantuan ATENSI," ucap Tahan. []

Berita terkait
Mensos Salurkan Donasi untuk Penyintas Siklon Seroja di NTT
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi Nusa Tenggara Timur, pagi ini untuk menyalurkan bantuan dan donasi dari berbagai pihak.
Raker: Mensos Jelaskan Upaya Tingkatkan Kredibilitas Data
Menteri Sosial Tri Rismaharini menggelar rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI terkait penduduk miskin untuk memastikan kredibilitas data.
Kemensos Majukan Ekonomi Masyarakat Melalui PKH
Kementerian Sosial RI melalui Program Keluarga Harapan (PKH) telah banyak memberikan motivasi dan merubah perekonomian masyarakat di Tanah Air.