Kemenparekraf Dorong Wisatawan Nusantara Berwisata di Indonesia Saja

Terdapat dana 11 miliar dollar AS per tahun yang dibelanjakan wisatawan Indonesia ketika berwisata ke luar negeri.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno   mendorong wisatawan nusantara agar dapat berwisata di wilayah Indonesia saja, karenan terdapat  dana 11 miliar dollar AS per tahun yang dibelanjakan wisatawan Indonesia ketika berwisata ke luar negeri dari total 11 juta masyarakat.

“Kita sudah meluncurkan kampanye #DiIndonesiaAja. Tapi kita butuh kerja sama seluruh ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif mengarahkan program-programnya untuk wisatawan nusantara, karena kalau kita hanya menunggu wisatawan mancanegara akan memakan waktu," kata Sandiaga di Kabupaten Badung, Bali, belum lama in.

Terkait belum adanya kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali pasca Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai membuka penerbangan internasionalnya kembali, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga berusaha maksimal untuk mengatasi lima persoalan utama yang dinilai masih menjadi kendala berkenaan dengan kunjungan wisatawan mancanegara ke Pulau Bali.

Sandiaga menyebutkan, permasalahan itu diantaranya adalah minimnya penerbangan langsung ke Bali, jumlah negara yg masuk ke dalam re-approve list, karantina, serta visa dan jaminan atau asuransi.

"Jika lima isu ini bisa kami solusikan dan bisa kita atasi maka kita akan dapat mulai menerima wisatawan mancanegara melalui direct flight, dan harapannya ada program asuransi yang lebih bisa diterima oleh para pelaku pariwisata terutama yang untuk in bound," tuturnya.

Karena itulah, saat ini Kemenparekraf sedang berupaya menyusun langkah-langkah strategis dan membentuk tim khusus untuk merumuskan kebijakan yang diharapkan bisa diumumkan segera.

"Seperti janji tahun lalu Bali sudah dibuka tapi ternyata ada isu Omicron dan beberapa kekhawatiran mengenai pengendalian pandemi, ini satu-satu akan kita urai, akan kita petakan, demi kebangkitan ekonomi di Bali," ungkap Sandiaga, dikutip dari Antara.

Menurut Sandiaga, sebenarnya kondisi Bali saat ini sudah siap menerima wisatawan mancanegara dengan adanya KTT G20. Rencananya, pada bulan Januari ini juga akan ada diselenggarakan rapat koordinasi khusus di tingkat kementerian dan akan dilaporkan kepada Presiden.

"Mudah-mudahan ada kebijakan baru supaya kita bisa mendorong wisatawan mancanegara yang masuk. Tapi dengan adanya omicron kita harus tingkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan karena mayoritas omicron yang sekarang ada di tengah kita ini dari pelaku perjalanan ke luar negeri. Ini yang betul-betul harus kita sikapi dan kita waspadai," harapnya.

Tak lupa, Sandiaga mengimbau masyarakat agar dapat terus meningkatkan penerapan protokol kesehatan serta menggencarkan vaksinasi dan booster Covid-19, terutama untuk anak-anak usia 6-11 tahun.

"Sehingga kasus Covid-19 yang dipicu oleh Omicron ini tidak mematikan upaya kita untuk membangkitkan ekonomi di Bali," pungkasnya. []


Baca Juga

DPR Minta Kemenparekraf Gali Strategi Desa Wisata Saat C-19

Merintis Desa Wisata Kawasan Geopark Karangsambung Kebumen

Desa Wisata Indonesia yang Paling Diminati Wisatawan Eropa

Langkah Menparekraf Pulihkan Desa Wisata

Berita terkait
Menparekraf Luncurkan Program Pendampingan Desa Wisata
Melalui pendampingan ini, para pengelola desa wisata diharapkan dapat memberikan pelayanan yang baik bagi wisatawan.
Kembangkan Desa Wisata, Kemenparekraf-DPP APDESI Siap Berkolaborasi
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyebut bahwa desa wisata dan desa kreatif memiliki peran yang sangat penting bagi kebangkitan ekonomi.
Kemenhub Siapkan Pelabuhan Standar Pariwisata Jelang MotoGP 2022
Pengembangan di Terminal Penumpang Gili Mas terus dilakukan untuk meningkatkan pelayanan dam fasilitas bagi kapal berstandar pariwisata.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina