Kemenko Marves dan PBB Bangun Kemitraan Strategis Agenda Biru Nasional

Kemenko Marves sebagai perwakilan pemerintah berkoordinasi untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya maritim.
Kemenko Marves dan PBB Bangun Kemitraan Strategis Agenda Biru Nasional. (Foto: Tagar/Kemenko Marves)

TAGAR.id, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) sebagai perwakilan pemerintah berkoordinasi untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya maritim berkelanjutan sesuai dengan target RPJMN (2022-2024). 

Hal tersebut diungkapkan Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves, Jodi Mahardi di Jakarta (Jumat, 09-09-2022).

“Indonesia diharapkan dapat menjadi role model terkait penanganan sektor kemaritiman dan kelautan yang melibatkan multipihak. Kami memiliki strategi-strategi pengembangan maritim dan kelautan Indonesia, khususnya bidang industri kelautan dan pangan perikanan,” ucap Deputi Jodi.


Untuk mencapai tujuan bersama, diperlukan sebuah mekanisme dalam manajemen yang diharapkan dapat membantu koordinasi kita.


Deputi Jodi menjabarkan strategi yang dia sebutkan untuk manajemen ekosistem laut adalah manajemen konservasi laut, tata ruang laut dan pesisir, serta pengendalian pencemaran laut.

“Kemitraan strategis Agenda Biru Nasional (Blue Agenda Actions Partnership) adalah kerja sama antara pemerintah Indonesia dan UN dengan melibatkan mitra pembangunan untuk mendorong percepatan pembangunan di bidang sumber daya kelautan berkelanjutan sesuai dengan tujuan utama pemerintah yang tertuang dalam RPJMN, dengan 4 pilar utama : Blue Health, Blue Food, Blue Innovation dan Blue Finance,” ungkapnya.

Dengan dasar utama RPJMN 2020-2024 sebagai kerangka, Deputi Jodi mengharapkan dapat mengimplementasikan rencana aksi tersebut dan tidak hanya menjadi sekedar konsep. 

Dirinya kemudian menyebutkan bahwa komponen utama Strategi Pembangunan Kemaritiman dan Kelautan, dalam RPJMN 2020-2024 yakni pengembangan industri perikanan dan kelautan, pengelolaan ekosistem kelautan, dan dukungan serta sinergisitas lintas sektor.

Terkait pembangunan kemaritiman dan kelautan, UN Residen Coordinator, Valerie Julliand, menyampaikan bahwa pemanfaatan laut yang berlebihan menyebabkan kerusakan pada ekosistem laut dan terkait kenaikan temperatur secara global akibat pemanasan global. Sehingga pengelolaan laut dapat mewakili model sustainable development.

“Indonesia merupakan salah satu aktor penting yang berkaitan dalam isu kelautan global. Saat ini merupakan kesempatan bersama untuk menunjukkan kemampuan yang mendukung Indonesia sebagai global leader di isu kelautan,” tutur Julliand.

Menurutnya posisi Indonesia sebagai presiden G20 tahun ini dapat membuka peluang untuk mengangkat isu terkait Ocean20 kepada presiden G20 selanjutnya, khususnya mengenai manajemen kemaritiman. 

Beberapa organisasi PBB seperti UNEP, UNDP, FAO, UNIDO, UNESCO, UNOPS, serta UN Woman akan terlibat aktif dalam kemitraan ini.

“PBB saat ini hadir untuk membantu memfasilitasi isu tersebut bersama Pemerintah Indonesia, dan development agencies. Untuk mencapai tujuan bersama, diperlukan sebuah mekanisme dalam manajemen yang diharapkan dapat membantu koordinasi kita,” ungkapnya.

Julliand kemudian menceritakan bahwa PBB bersama Kemenko Marves bekerja sama dalam kerangka Tata Kelola Kemitraan Aksi Agenda Biru Nasional untuk langkah lebih lanjut. 

Pihaknya juga akan membantu Indonesia dalam Blue agenda yang memiliki modal besar sebagai pemimpin global dalam isu tersebut dan diharapkan berefek besar bagi kemanusiaan dan lingkungan.

“Kemitraan pembangunan bilateral/ multilateral antara pemerintah Indonesia dengan berbagai pihak ini bertujuan mengembangkan pertumbuhan ekonomi biru yang berkelanjutan sembari menjaga kesehatan dan kelestarian laut,” lanjut Deputi Jodi.

Deputi Jodi menyampaikan kerja sama dalam National Blue Agenda Actions Partnership ini merupakan salah satu upaya untuk memetakan potensi sumber daya yang ada dan bersama melakukan percepatan pembangunan di bidang sumber daya maritim yang rencana akan diluncurkan resmi pada 14 November 2022 saat perhelatan Ocean 20 di Bali. 

Dirinya juga menyampaikan bahwa kerja sama tersebut dipimpin langsung oleh Menko Marves dan koordinator UN di Indonesia, para menteri terkait, dan juga para mitra pembangunan. []

Berita terkait
Menko Luhut Ajak Bangun Ekonomi Hijau dan Biru Melalui G20
Menko Luhut mengajak para negara anggota G20 membangun ekonomi biru dan hijau. Hal ini Ia sampaikan saat menghadiri Gala Dinner G20.
Berikan Sambutan Pada Forum Iklim, Menko Luhut: Segera Aksi Nyata!
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan bersama dengan Utusan Khusus Amerika Bidang Iklim, John Kerry.
Menko Luhut Berkunjung ke UMKM Binaan Pesantren di Banyuwangi
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menghadiri Simposium dan Expo UMKM Binaan Pesantren di Banyuwangi, Jawa Timur.