Jakarta - Pandemi Covid-19 di Indonesia yang melandai menjadi kesempatan bagi pemerintah untuk mempercepat capaian vaksinasi di berbagai wilayah. Akselerasi vaksinasi juga sangat penting untuk meminimalisasi dampak penyebaran varian baru virus Covid-19 yang sewaktu-waktu bisa datang ke Indonesia.
Sayangnya, di tengah Kondisi pandemi yang terkendali ini, masyarakat malah cenderung menunda vaksinasi.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi mengungungkapkan, terjadi penurunan jumlah penyuntikan vaksin per harinya di beberapa daerah dalam 2-3 minggu ini.
“Kondisi penularan yang membaik, membuat masyarakat tidak buru-buru divaksin, mereka menunggu-nunggu dan memilih vaksin merek tertentu,” kata Nadia dalam Dialog Produktif Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) – KPCPEN, Kamis, 2 Desember 2021.
Nadia menekankan, semua merek vaksin yang beredar di Indonesia aman dan berkhasiat. Sehingga, masyarakat diminta segera melakukan vaksinasi dengan merek yang tersedia.
"Semua vaksin sama baiknya, efek samping itu biasa sebagai reaksi tubuh kita saat dilatih vaksin untuk menstimulasi sistem kekebalan tubuh,” papar Nadia.
Bagaimana pengaruh vaksin kepada varian baru? Nadia mengatakan, vaksin bisa mencegah dari sakit parah terhadap varian baru tersebut. Walaupun masih banyak yang harus diteliti terkait efikasi, namun efek proteksi vaksin tetap banyak dan manfaatnya lebih besar.
“Selain itudengan se makin banyak orang divaksin, benteng kekebalan bersama juga akan terbentuk untuk melindungi kita melawan varian baru tersebut,” tambahnya.
Nadia menyebutkan, saat ini capaian vaksinasi nasional adalah sekitar 67% untuk dosis pertama dan sekitar 46% untuk dosis kedua. []
Baca Juga
- IA-ITB Gelar Vaksinasi C-19 dengan Sasaran 20 Ribu Orang
- Kolaborasi Program Vaksinasi IA-ITB dan ILUNI UI
- IA-ITB Gandeng Sejumlah Alumni Univ Jabar Hadirkan Vaksinasi
- Dosen IA ITB Bahas Soal Vaksinasi Merah Putih dalam Webinar IA-ITB