Jakarta - Sekrataris Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) menjamin harga bahan pokok (sembako) di Jawa Timur (Jatim) stabil menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2019. Hanya beberapa yang bergejolak, namun kenaikan tidak terlalu signifikan. "Kita tanya sejumlah pedagang tentang harga komoditas, hanya harga bawang merah dan telur yang naik selama seminggu terakhir," katanya usai meninjau pasar Wonokromo, Surabaya, Senin 16 Desember 2019.
Martin menilai, harga sembako di Jatim setiap tahuntidak pernah ada masalah. Mengingat tidak banyak komoditas yang naik, Kemendag menyebut belum ada sinyal operasi pasar menjelang Nataru 2020. Hal ini mengingat perayaan Natal tidak sebegitu berat jika dibandingkan Lebaran. "Kami belum ada sinyal dari pimpinan untuk melakukan operasi pasar, tahun ini," katanya.
Berdasarkan data yang dihimpun, kenaikan harga bawang merah di sejumlah pedagang di Pasar Wonokromo dalam seminggu terakhir antara Rp12 ribu sampai Rp18 ribu per kilogram. Padahal harga seminggu lalu Rp 18 ribu-Rp 25 ribu menjadi Rp 35 ribu-Rp 38 ribu per kilogram.
Komoditas lain seperti beras juga aman. Demikian halnya harga daging sapi. Harga daging ayam broiler mengalami namun tidak terlalu signifikan. "Daging sapi aman tadi. Saya tanya untuk yang premium Rp110 per kilogram. Tetelan (daging rawonan dan lain-lain) sekitar Rp 80 ribuan, ada yang Rp 60 ribu. Ayam, antara Rp 31 ribu-Rp 32 ribu. Konstan lah," ujar Martin.
Masyarakat diminta tidak resah akan kenaikan komoditas. Meskipun bawang merah dan telur mengalami kenaikan harga, stoknya masih mencukupi. "Stoknya banyak. Mungkin salah satu sebab harganya naik, pedagang ambil untung kali, ya. Karena tadi yang naik hanya bawang merah dan telur saja," ujar Martin.
Menurut Martin, untuk stok telur ayam broiler dari Blitar masih sangat banyak. Begitu juga halnya bawang merah dari Probolinggo dan Nganjuk. "Yang penting ada barangnya. Kalau nanti ada gejolak (harga melambung, red), pasti akan kami bantu," katanya. []
Baca Juga: