Kemenag Target 500 Ribu Siswa Madrasah Akses Pembelajaran Digital

Kementerian Agama targetkan 500.000 siswa madrasah dapatkan akses pembelajaran digital dengan teknologi terkini pada 2021.
Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Muhammad Ali Ramdhani. (Foto: Tagar/kemenag.go.id)

Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) melalui program reformasi madrasah yang dirilis pada Oktober 2020 tahun ini targetkan 500.000 siswa madrasah dapatkan akses pembelajaran digital dengan teknologi terkini.

Dalam kesepakatan ini, 500 ribu siswa madrasah akan mendapatkan akses platform pembelajaran digital dengan teknologi terkini,

Hal tersebut dikatakan oleh Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Muhammad Ali Ramdhani dalam Konsinyering Program Madrasah Reform Realizing Education’s Promise dan Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR) di Jakarta, pada Sabtu, 21 Februari 2021.

REP-MEQ sendiri merupakan kerja sama antara Kemenag dengan Bank Dunia. Ini merupakan program modernisasi tata kelola penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah di Kemenag yang mana pelaksanaan proyek ini didanai oleh Bank Dunia dengan anggaran mencapai Rp 3,75 Triliun (US$ 250 juta).

Kemenag pun telah menyepakati kerja sama dengan Alef Education yakni sebuah lembaga yang berbasis di Uni Emirat Arab. Di mana kerja sama ini melingkupi program pengadaan alat belajar digital dan teknik serta materi pendukung.

"Dalam kesepakatan ini, 500 ribu siswa madrasah akan mendapatkan akses platform pembelajaran digital dengan teknologi terkini," ujarnya.

Ramdhani berpendapat reformasi madrasah haruslah menyeluruh pada tiap lapisan masyarakat dan plosok. Reformasi ini menurutnya bukan mendidik siswa menjadi seorang programmer melainkan mendidik siswa memiliki pola pikir komputasi.

"Saat ini sistem sudah diciptakan dengan sangat bagus namun harus didorong dengan digital culture," katanya.

Dhani begitu dirinya biasa disapa, mengatakan digitalisasi pendidikan madrasah akan dilakukan secara bertahap. Pada tahap awal program akan menyentuh madrasah negeri dan diharapkan bisa menaikan performa madrasah sebagai suatu lembaga pendidikan.

Dirinya mengakui saat ini masih ada beberapa masalah pada penerapan program digitalisasi madrasah khususnya di daerah plosok karena masih terdapat ribuan madrasah pada daerah terpencil yang belum dialiri listrik hingga tidak terdapat jaringan internet. Tentunya daerah tersebut pun guru-gurunya masih belum terbiasa dengan teknologi informasi terbaru.

"Persoalan ini tentu saja menjadi masalah mendasar bagi program digitalisasi madrasah. Untuk mengubah madrasah biasa menjadi digital, sumber listrik dan jaringan internet menjadi hal yang paling dibutuhkan," katanya.

Sementara itu, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Kemenag, Muhammad Zain menambahkan seluruh perangkat teknologi yang diterapkan ditujukan agar perpindahan ilmu di madrasah bisa optimal.

"Tugas guru itu membuat anak didiknya ketagihan belajar. Teknologi diharapkan dapat mendukung ide ini," ucapnya.

Perlu diketahui, beberapa upaya modernisasi madrasah dikatakan oleh Zain masih terkait dengan ide besar membangun 3 kompetensi siswa mengenai pendidikan agama Islam yakni pemahaman komprehensif tentang Islam sendiri (personal competence), pemahaman tentang agama lain (cooperative competence), dan kemampuan mencari titik temu dengan orang lain (collaborative competence). []

Berita terkait
Prioritas Vaksinasi, Kemenag: 158 Ribu Jemaah Didaftarkan
Kementerian Agama sampaikan ada sebanyak 158 ribu data jemaah haji yang sudah divalidasi untuk diajukan mendapat prioritas vaksin tahap 2.
Kemenag: Indonesia Belum Bayar Akomodasi Haji Jelas Keliru
Oman Fathurahman pastikan Indonesia tidak miliki hutang akomodasi jemaah haji ke Arab Saudi.
Kemenag Lantik 5 Pejabat Fungsional Analis Kebijakan
Kementerian Agama lantik 5 Pejabat Fungsional Analis Kebijakan.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)