TAGAR.id, Jakarta - Kementerian Agama merilis pusat kendali haji atau Hajj Command Center (HCC). HCC berlokasi di Gedung Siskohat lantai 1 Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU), Jakarta.
Sesuai arahan Menteri Agama Nasaruddin Umar, HCC didesain sebagai pusat kendali data dan informasi terkait penyelenggaraan ibadah haji. Mulai dari data jemaah haji, data pelunasan, pengisian kuota dan open seat, pergerakan jemaah dari Indonesia dan di Arab Saudi, data kepulangan jemaah, serta data jemaah wafat dan sakit.
“Kita perlu kendali yang bisa kita pantau bersama dari berbagai sisi dan berbagai tempat. Selain itu, HCC juga menjadi bagian dari upaya kita untuk memperbaiki proses operasional haji, dimana di dalamnya sudah termasuk sarana pengaduan (Kawal Haji) dan call center,” kata Direktur Jenderal PHU Hilman Latief saat meresmikan Hajj Command Center di Jakarta, Rabu, 7 Mei 2025.
- Baca Juga: Kemenag Gelar Sidang Isbat 28 Februari 2025: Penentuan Awal Ramadhan 1446 Hijrah di Indonesia
Hilman mengatakan, pendirian HCC merupakan kelanjutan dari seluruh proses panjang transformasi digital yang telah dilakukan Ditjen PHU.
“Dari pertama kali membuat database bernama Siskohat yang sudah sangat luar biasa, yang saat ini sudah berumur lebih kurang 30 tahun,” tambah Hilman.
Hilman melanjutkan, HCC juga dapat dioptimalkan dalam konteks pengambilan keputusan dan suplai data yang real time. “Kita coba bawa ke level yang lebih praktis dan lebih nyaman untuk dipresentasikan,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekretaris Ditjen PHU, M. Arfi Hatim, menjelaskan bahwa gagasan HCC muncul saat diskusi bersama terkait pengendalian secara komprehensif operasional haji 1446H/2025M.
“Hajj Command Center ini menampilkan sembilan layar (dashboard) yang kami anggap sudah representatif dengan menampilkan data dan informasi yang penting khususnya pada masa operasional haji tahun ini,” terang Arfi.
Kata dia, selain ada fitur pengaduan masyarakat, Hajj Command Center juga dapat mempermudah pimpinan dalam memperoleh data yang cepat dan akurat dalam upaya pengambilan kebijakan, melalui integrasi dan analisis data yang dilakukan.
Dia menuturkan bahwa kehadiran Hajj Command Center merupakan kemajuan luar biasa dari Ditjen PHU dan bentuk dari upaya peningkatan layanan haji tahun ini serta keterbukaan informasi publik.
“Saya yakin pembangunannya (Hajj Command Center) melibatkan kolaborasi yang sangat aktif antara Ditjen PHU dan BP Haji,” kata Teguh.
Menurutnya, penyelenggaraan haji memerlukan fungsi kontrol yang ketat, terpadu, konsistensi, dan mendukung untuk pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Oleh karenanya, kehadiran Hajj Command Center sebagai salah satu upaya mewujudkan pusat kendali koordinasi, pemantauan dan mitigasi risiko dalam penyelenggaraan ibadah haji.
“Harapan ke depan, semoga Hajj Command Center ini hadir di setiap embarkasi, tidak hanya di pusat, yang mencerminkan kearifan lokal embarkasi bersangkutan,” ujar Teguh.
Selain HCC, Ditjen PHU juga meluncurkan aplikasi Satu Haji atau Sistem Aplikasi Terpadu Umrah dan Haji. Aplikasi yang berbasis seluler (mobile apps) ini merupakan integrasi dari dua aplikasi sebelumnya yaitu Haji Pintar dan Umrah Cerdas.
Satu Haji menawarkan beragam kemudahan bagi jemaah umrah dan haji serta masyarakat luas dalam mengakses layanan dan informasi terkait penyelenggaraan haji dan juga umrah. Dengan aplikasi ini, calon jemaah juga dapat mendaftar haji dengan mudah melalui fitur pendaftaran haji secara elektronik.
“Satu Haji merupakan rebranding dari aplikasi-aplikasi sebelumnya, dan dapat digunakan sebagai sarana komunikasi bagi masyarakat dalam mendapatkan layanan secara online dan sarana informasi yang dapat diakses seluas-luasnya,” jelas Arfi Hatim. []