Sampit, (Tagar 23/10/2017) – Polisi diminta keseriusannya mengungkap kasus pembunuhan Nur Fitri (24), perempuan yang jenazahnya ditemukan di pinggir Jalan Pramuka, Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
"Kami berharap jangan sampai ada yang ditutup-tutupi. Kami khawatir kasus ini nanti tenggelam. Sampai saat ini, kami tidak tahu perkembangannya seperti apa. Saat pertama saja keluarga kami diberitahu, sekarang tidak ada lagi," kata Sahuri, paman Fitri di Sampit, Senin (23/10).
Sahuri bersama dua kakak almarhumah Fitri yaitu Ermawati dan Agus, juga telah datang ke sekretariat Persatuan Wartawan Indonesia Kabupaten Kotawaringin Timur.
Mereka menyampaikan keluhan tersebut kepada wartawan dengan harapan kasus ini menjadi perhatian semua pihak, khususnya kepolisian.
Sahuri dan Ermawati membenarkan bahwa Fitri merupakan istri siri seorang pria bernama Acin. Keduanya diketahui menikah pada lima tahun lalu.
Informasi yang didapat pihak keluarga berbeda-beda. Ada yang menyebutkan, Fitri melompat dari mobil saat bersama suaminya. Namun, informasi lainnya menyebutkan, Fitri turun sendiri dari mobil, setelah itu dicari namun tidak ketemu. Pagi harinya, jenazah Fitri ditemukan di pinggir jalan.
Tanpa bermaksud menuduh siapa pun, Sahuri meminta polisi bekerja keras mengungkap kasus ini dan menangkap pembunuh Fitri. Sahuri menilai banyak kejanggalan dalam peristiwa itu.
Sementara itu Ermawati mengatakan, Fitri memang tidak banyak bercerita tentang kehidupan rumah tangga sang adik. Namun Ermawati menilai Acin, suami sang adik, bersikap baik terhadap pihak keluarga.
"Fitri ada pulang ke Kuala Pembuang sekitar empat hari sebelum ditemukan meninggal. Saat itu Fitri bersama rekannya datang hanya untuk memancing. Fitri tidak ada bercerita tentang masalah pribadinya," kata Ermawati.
Masyarakat Geger
Sabtu (15/10) lalu, masyarakat Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng geger dengan ditemukan mayat seorang perempuan bernama Nur Fitri (24) di semak pinggir Jalan Pramuka Sampit dengan kondisi muka berlumuran darah.
Melihat kondisi jenazah almarhumah, pihak keluarga sulit percaya bahwa Fitri melompat dari mobil. Apalagi, tidak ditemukan lecet pada tubuh dan benda-benda lainnya.
"Suatu kejanggalan karena bisa mayatnya tidak ada lecet dan baju pun bersih. Hanya darah di hidung dan mata. Sepatu dan tas juga rapi di samping jenazah saat ditemukan," kata Sahuri.
Sementara itu, Polres Kotawaringin Timur belum memberi keterangan lebih jauh terkait kasus pembunuhan tersebut. Keluarga berharap pihak kepolisian diharapkan dapat segera mengungkap kasus itu dan menangkap pelakunya. (ant/yps)