Kemarau Panjang, Banyuwangi Kesulitan Air Bersih

BMKG memprediksi wilayah Banyuwangi, Jawa Timur, masih terpapar kemarau hingga Oktober 2019. BPBD telah mendistribusikan air bersih kepada warga.
Ilustrasi: Sawah mengalami kekeringan diterpa kemarau berkepanjangan. (Foto: Tagar/Farid Firdaus).

Banyuwangi - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Jawa Timur, terus mendistribusikan bantuan berupa air bersih kepada warga yang terdampak kekeringan musim kemarau.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi Eka Muharam mengatakan, bantuan itu didistribusikan ke 16 desa di 4 kecamatan melalui Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Banyuwangi.

"Empat kecamatan itu meliputi Kecamatan Wongsorejo, Tegaldlimo, Bangorejo dan Tegalsari. Sampai hari ini, air bersih yang sudah terdistribusi melalui PUDAM Banyuwangi totalnya sebanyak 67 rit air," kata Eka kepada Tagar, Kamis, 15 Agustus 2019.

Menurut Eka, pengiriman air bersih ini berdasarkan status tanggap bencana yang ditetapkan sejak 1 Agustus 2019 hingga 31 Oktober 2019. 

Kendati demikian, patokan waktu yang telah ditetapkan bersifat tentatif atau dapat berubah sewaktu-waktu, tergantung perkembangan situasi dan kondisi di lapangan. 

Kalau pun ada hujan, itu sifatnya lokal saja.

"Jadwal bisa maju dan bisa mundur. Tergantung situasi. Yang pasti, saat ini kami terus salurkan air bersih ke tandon-tandon yang sudah ditetapkan pemerintah di sejumlah desa yang terdampak kekeringan," ujar Eka.

Kekeringan di BanyuwangiSalah satu dampak yang ditimbulkan akibat kemarau panjang adalah adanya kekeringan di sejumlah wilayah di Banyuwangi. (Foto: Tagar/Rizki Restiawan).

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi memprediksi kemarau panjang masih terus berlangsung hingga Oktober 2019. 

Kepala BMKG Supriyono mengatakan, hampir seluruh wilayah di Banyuwangi tidak terpapar hujan.

"Kalau pun ada hujan, itu sifatnya lokal saja. Karena berdasarkan penghitungan saat ini angin timuran yang bertiup dari Australia masih membawa massa udara kering ke Indonesia, sehingga tidak ada uap air yang terbawa," kata dia saat dikonfirmasi, Kamis, 15 Agustus 2019.

Selain itu, udara kering juga disebabkan karena tidak adanya gangguan tekanan rendah di daerah utara garis katulistiwa, sehingga tidak ada perlambatan kecepatan angin yang dapat memunculkan awan hujan.

Salah satu dampak yang ditimbulkan akibat kemarau panjang adalah adanya kekeringan di sejumlah wilayah di Banyuwangi.[] 

Baca juga: Gempa Bali, Satu Rumah Roboh di Banyuwangi


Berita terkait
Asal Usul Kota Banyuwangi
Terdapat dua versi sejarah kelahiran Kota Banyuwangi, yaitu versi asli atau kenyataan dan versi legenda.
Lima Tokoh Populer Asal Banyuwangi
Sejumlah tokoh publik yang berhasil mengharumkan nama Banyuwangi ke berbagai penjuru.
Foto: Wisata Banyuwangi Cocok Buat Libur Lebaran 2019
Meskipun terletak di ujung Pulau Jawa, Banyuwangi ternyata mempunyai destinasi wisata yang sangat indah.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)