Jakarta - Di dunia ini ada tiga tipe kepribadian. Ada introvert, ekstrovert dan ambivert. Orang yang tidak banyak bicara tergolong introvert, sedangkan orang banyak bicara tergolong ekstrovert, sedangkan ambivert adalah gabungan dari dua kepribadian tersebut.
Bicara merupakan bentuk komunikasi seseorang terhadap orang lain. Setiap orang memiliki tipe yang berbeda-beda saat berbicara. Memilih untuk berkata baik atau diam ternyata memiliki pengaruh besar dalam kehidupan seseorang. Terlebih pada kesehatan mental dan psikologisnya.
Orang dengan kepribadian introvert memang cenderung sedikit berbicara. Namun, ada beberapa orang yang sengaja memilih untuk diam pada beberapa keadaan.
Terkadang seorang introvert juga banyak berbicara saat dibutuhkan. Begitu halnya dengan ekstrovert, mereka akan memilih untuk diam daripada berbicara di saat-saat tertentu.
Fakta menyebutkan bahwa, kebanyakan orang dengan IQ tertinggi didominasi oleh para introvert. Mereka memiliki kebiasaan tidak banyak berbicara dan lebih memilih untuk diam.
Sebab, mereka lebih banyak menggunakan otak dan akalnya untuk berpikir daripada berbicara. Alasan lainnya, berbicara akan memecahkan kefokusan mereka pada suatu hal yang sedang dikerjakan.
Bagi Anda yang memiliki kebiasaan tidak banyak berbicara dan lebih memilih untuk diam, jangan berkecil hati. Karena sebenarnya Anda memiliki kelebihan yang lebih besar dari kebanyakan manusia. Hanya saja hal ini perlu dilatih.
Ingatkah Anda pada pepatah yang mengatakan bahwa diam itu emas. Ternyata benar, orang yang diam memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan dengan yang banyak bicara.
Berikut manfaat tidak banyak bicara, atau pendiam, antara lain:
1. Meningkatkan regenerasi sel otak
Orang yang tidak banyak bicara akan memiliki sel-sel baru pada otak. Hal ini mampu meningkatkan ingatan dan mengontrol emosi.
Inilah sebabnya orang introvert atau pendiam lebih dapat mengontrol emosinya saat marah. Sangat berbalik dengan ekstrovert yang akan mudah terpancing emosinya.
Hal ini sering menyebabkan timbulnya masalah lain dari masalah yang ada. Sebab, tidak dapat menahan emosinya.
2. Lebih peka dalam memahami situasi
Orang yang tidak banyak bicara sebenarnya bukan tidak peduli dengan lingkungan di sekitarnya. Sebenarnya ia memperhatikan kondisi dan situasi sekitar tanpa berbicara atau dengan diam-diam.
Kepribadian introvert justru akan meningkatkan kepekaan terhadap sekitarnya. Hal ini disebabkan ia memiliki konsentrasi penuh terhadap apa yang diperhatikannya.
Pendiam tidak melulu bawaan lahir, akan tetapi ia dapat berasal dari kebiasaan dari kecil yang diajarkan oleh orang tuanya.
Tidak banyak bicara juga dapat dilakukan oleh orang ekstrovert, yaitu dengan mengontrol diri agar tidak mudah terpancing pada suatu hal. Hingga membuatkan mengeluarkan banyak perkataan.
Begitupun sebaliknya, seorang introvert juga dapat menjadi seorang jurnalis, duta, konsultan dan lain-lain. Tergantung seberapa besar kegigihannya untuk mengubah dirinya.
3. Mendapatkan keutamaan dari agama
Keutamaan tidak banyak bicara menurut agama di antaranya,
Dapat menolak tipu daya setan. Sebab, setan akan kesulitan menggoda orang yang tidak banyak bicara
Kemungkaran dan kemaksiatan yang keluar dari lisan dapat diminimalisir
Orang yang diam tidak akan membongkar aib orang lain di depan umum, karena ia akan berpikir dua kali sebelum berbicara
Terhindar dari resiko menggunjing, merendahkan orang lain, hingga mengolok-olok orang lain
Diam dapat menghindarkan diri dari kejahatan yang dilakukan orang lain
Meskipun demikian, ada kalanya seseorang harus berbicara daripada diam. Misalnya saat agamanya dilecehkan, saat ada bahaya, dan saat dibutuhkan untuk berbicara dalam majlis atau forum.
4. Produktif dalam beraktivitas
Orang dengan kepribadian introvert akan cenderung lebih produktif dari yang lainnya. Sebab pekerjaannya lebih cepat terselesaikan.
Dengan mengurangi berbicara, konsentrasi akan lebih baik. Ia akan lebih disiplin dan tepat waktu dalam mengerjakan pekerjaan. Serta hasilnya pun lebih optimal.
5. Meminimalisir adanya musuh
Dengan tidak banyak bicara akan meminimalisir kesalahan saat berbicara. Baik itu menyinggung, menghina, atau sekedar salah paham.
Orang pendiam cenderung tidak suka mencari perhatian. Sehingga tidak banyak dimusuhi oleh orang lain.
6. Menjadi pusat perhatian saat berbicara
Ketika orang yang tidak banyak berbicara mulai berbicara pada suatu forum, maka semua orang akan terpusat pada apa yang dibicarakannya.
Sebab orang pendiam biasanya cenderung memiliki isi pembicaraan yang berbobot, jika dibandingkan dengan orang yang banyak bicara.
7. Mencegah dan menormalkan stress
Pada saat stress hal yang sebaiknya dilakukan adalah menguasai berbicara atau diam. Sebab, jika ia banyak berbicara ditakutkan tingkat stress yang dialami akan semakin bertambah.
Diam akan membantu pikiran lebih rileks, sehingga akan mengurangi tekanan pada otak. Hingga secara tidak langsung akan menghilangkan stress secara bertahap.
Manusia diciptakan dengan satu mulut dan dua telinga. Itu artinya ia diperintahkan untuk banyak mendengar daripada berbicara.
Sebab, berbicara juga dapat memunculkan api peperangan dan permusuhan. Tentunya saat kata-kata yang keluar adalah kata yang buruk.
Karena itulah, gunakan perkataan yang bagus dan pantas untuk diucapkan. []
Baca Juga
- Apa itu Sindrom Tourette yang Diderita Billie Eilish?
- Waspadai Sindrom Cabin Fever di Tengah Perpanjangan PPKM
- Mengenal Sindrom Capgras, Gangguan Psikotik Langka
- Mengenal Sindrom Peter Pan, Ternyata Begini Sikapnya