Yogyakarta - Kejuaraan Marching Band kembali dihelat tahun ini di Yogyakarta selama dua hari, pada Sabtu dan Minggu, 26-27 Oktober 2019. Event bertajuk Piala Raja Hamengku Buwono 2019 kali ke-8 ini dimulai dari kawasan depan DPRD DIY dengan rute jalan Malioboro sampai ke daerah KM Nol kota Yogya.
Acara dibuka mulai pukul 13.00 sampai dengan pukul 17.00 dengan melibatkan sedikitnya 58 tim dari 27 kota hingga Jawa, Kalimantan, dan Sumatera. Beberapa juri didatangkan dari Singapura, Malaysia,dan Filipina.
Divisinya mulai dari SD, SMP, SMA, dan Universitas/Perguruan Tinggi.
Sementara peserta acara, datang dari berbagai wilayah seperti, Jakarta, Bandung, Cirebon, Blitar, Madiun, Nganjuk, Surakarta, Purworejo, Pasuruan, Magelang, Klaten, Solo, Semarang, Muntilan, Yogyakarta, Gunungkidul, Bantul, Sleman, Sumenep, dan Pontianak.
Digelarnya acara membuat kawasan Jalan Malioboro ditutup selama beberapa jam, yakni dari pukul 13.00 hingga pukul 17.00 atau selepas helatan berakhir.
Baca juga: Endah N Resha Soroti Peleburan Bekraf ke Kemenpar
Ketua panitia acara, Nolik Maryono mengatakan, acara yang masuk tahun kedelapan ini akan mempertandingkan tiga nomor, yakni Street Parade, Battle Drum, dan Display.
Sedangkan divisi perlombaan dibagi menjadi 5, yaitu Divisi Junior (SD), Junior Brass (SD Brass), Senior (SMPISMASMK), Senior Brass (SMPISMASMK Brass), dan Umum (Perguruan Tinggi atau Instansi Pemerintah maupun Swasta).
"Iya, divisinya mulai dari SD, SMP, SMA, dan Universitas/Perguruan Tinggi" kata Nolik.
Perlombaan nomor street parade digelar Sabtu, 26 Oktober 2019 siang dan pada malam harinya akan diperlombakan nomor drum battle di Sport Hall Kridosono, mulai pukul 19.00 WIB.
Sementara nomor display atau marching show digelar di GOR Among Raga Yogyakarta, Minggu, 27 Oktober 2019 pukul 08.00 WIB.
," kata dia."Lalu penutupannya akan dilaksanakan di GOR Among Raga Yogyakarta pada Minggu, 27 Oktober 2019, yang dilanjutkan dengan Pembagian Trophy Kejuaraan Marching Band Piala Raja Hamengku Buwono Tahun 2019," kata dia.
Dikabarkan pula bahwa acara ini akan berakhir tahun 2019 sebagai kejuaraan skala nasional, dan di tahun kesembilan harapannya dari panitia acara ini sudah menjadi kejuaraan internasional.
Ahmad Saiful Amin, 26 tahun, yang ikut menonton acara Lomba Marching Band ini mendengar jika acara ini akan dihelat secara internasional mengaku setuju untuk itu.
"Saya setuju jika acara ini dihelat secara internasional, biar Marching Band Indonesia juga dapat tampil dan bersaing dengan banyak negara" kata Amin. []