Jakarta - Setahun setelah ditendang dari perusahaannya sendiri, Apple Computer Inc, pada tahun 1985, Steve Jobs diketahui membeli The Graphics Group dari divisi grafis komputer Lucasfilm senilai $ 5 juta. Kelak, perusahaan tersebut berganti nama menjadi Studio Animasi Pixar.
Mulanya, Pixar merupakan perusahaan produsen perangkat keras. Produk andalannya adalah Pixar Image Computer, mesin $ 135.000 yang ditargetkan untuk industri medis dan grafis.
Perusahaan ini, dulunya berpusat di Kerner Studios milik Lucasfilm di San Rafael, California. Namun, kemudian dipindahkan ke Emeryville, California.
Setelah bertahun-tahun gagal menjual Pixar Image Computer, perusahaan ini dikontrak oleh Disney untuk memproduksi sejumlah film fitur animasi komputer yang kelak didanai bersama dan didistribusikan oleh Disney.
Baca juga: Tiga Langkah Apple Menghadapi Perang Dagang AS-China
Film animasi pertama yang diproduksi dari hasil kerjasama tersebut adalah Toy Story. Sejak debutnya pada 22 November 1995, film ini mendapat sejumlah pujian dari kritikus dan menuai sukses besar di pasaran.
Berkat kesepakatan pembuatan film animasi dengan Disney, Toy Story mendapat penghasilkan total lebih dari $ 360 juta di seluruh dunia.
Setelah bertahun-tahun membuat film yang sukses untuk Disney Animation. pada tahun 2006 Pixar akhirnya diakuisisi oleh raksasa media tersebut dengan harga $ 7,4 miliar.
Pembelian tersebut menghantarkan Steve Jobs menjadi pemegang saham Disney terbesar, dengan sekitar 7 persen saham perusahaan berada di tangannya.
Di saat itu pula Steve Jobs menjadi seorang pria yang sangat kaya.
Sementara, sejak beroperasi pada 1986, Pixar telah membuat 21 judul film panjang.
Meski terbilang sangat sedikit, ada beberapa film yang paling laku yakni, Incredibles 2 (2018) dengan pendapatan sebesar $608,5 juta.
Disusul oleh Finding Dory ($486,2 juta), Toy Story 3 ($415 juta), Inside Out ($356 juta), serta Finding Nemo ($339,7 juta). []