Makassar - Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan pendampingan pengalihan anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 atau Corona di Sulsel. Jaksa sebut pemerintah menyiapkan anggaran penanganan covid-19 mencapai Rp 250 Miliar.
Dalam pengawalan anggaran ini, Kejati Sulsel, Firdaus Dewilmar mengaku telah melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi Sulsel untuk ikut mendampingi dan bahkan mengawal
diskresi pengalihan anggaran untuk penangan Corona.
Kita akan kawal dan melakukan pendampingan terhadap peraturan dan kebijakan anggaran covid-19 ini.
Hal itu dilakukan, agar anggaran senilai miliaran rupiah itu, bisa betul-betul digunakan sesuai peruntukan, serta mencegah ada oknum yang menfaatkan situasi.
"Saya sudah kordinasi dengan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, untuk itu. Kami akan kawal dan melakukan pendampingan terhadap peraturan dan kebijakan anggaran covid-19 ini," kata Firdaus Dewilmar saat dikonfirmasi Tagar, Sabtu 4 April 2020.
Firdaus mengatakan, dalam pendampingan ini, jaksa akan fokus pada revisi dan diskresi anggaran penanganan Covid-19. Dimana, dari pemerintah Sulsel telah menyiapkan anggaran Rp 250 miliar untuk penanganan pandemi Covid-19. Bahkan anggaran itu dapat ditambah menjadi Rp 500 miliar jika betul-betul dibutuhkan.
Nilai ini pastinya bukanlah sedikit. Sehingga untuk memaksimalkan itu, dilakukan upaya pendampingan dari kejaksaan. Selain itu, jaksa juga mendorong atau meminta kepada pemerintah agar pengalihan anggaran ini dapat dilaksanakan secara padat karya tunai. Hal itu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Ini penting supaya ekonomi kita khusus bagi masyarakat terdampak dapat berjalan ditengah ekonomi nasional yang pertumbuhannya sudah 2,4 persen, tapi saya yakin Sulsel bisa bertahan," jelasnya.
Selain berkoordinasi dengan Gubernur Sulsel, Firdaus juga mengaku telah memerintah Kajari jajaran Sulsel untuk mendampingi pemerintah Kabupaten/Kota dalam membantu pelaksanaan penanganan Corona ini. Ia berharap kepada masyarakat untuk mematuhi pemerintah agar pandemi ini bisa dilewati dengan cepat.
"Tetap di rumah, jaga jarak, hidup sehat dan jangan panik serta stres, supaya yang positif bisa segera sembuh dan yang sehat untuk tidak tertular," ujarnya. []