Kejam dan Sadis! Terbukti Arab Saudi Danai Serangan 9/11 WTC 2001

Arab Saudi terbukti mendanai serangan teroris 11 September 2001 silam atau 9/11 terhadap World Trade Center (WTC), Pentagon dan area di Pennsylvania. Surat kabar New York Post melaporkan, sebuah bukti baru sedang digunakan publik AS yang keluarganya menjadi korban serangan. Mereka mengajukan class action terhadap pemerintah Saudi.
FBI mengonfirmasi tiket pesawat dua pria pelaku serangan WTC 2001, dibayar Kedubes Arab Saudi di Washington. Namun, Pemerintah Arab Saudi yang dipimpin Raja Salam, membantah tudingan itu.(Foto:Ist)

New York, (Tagar 11/9/2017) - Kejam dan sadis! Ternyata Arab Saudi terbukti mendanai serangan teroris 11 September 2001 silam atau 9/11 terhadap World Trade Center (WTC), Pentagon dan area di Pennsylvania.

Surat kabar New York Post melaporkan, sebuah bukti baru sedang digunakan publik Amerika Serikat (AS) yang keluarganya menjadi korban serangan itu. Mereka mengajukan class action terhadap pemerintah Arab Saudi.

Laporan itu memperlihatkan, bukti dokumen yang menyebut Kedubes Arab Saudi, di AS membayar dua warga Saudi untuk terbang dari Phoenix ke Washington dua tahun, sebelum pesawat yang dibajak para teroris itu ditabrakan ke menara kembar WTC, Pentagon.

Laporan itu mengutip dokumen resmi FBI yang berisi tuduhan bahwa mahasiswa Arab Saudi, Mohammed al-Qudhaeein dan Hamdan al-Shalawi adalah anggota jaringan agen Kerajaan Saudi di AS yang berpartisipasi dalam serangan itu.

Dalam penelusuran FBI, selama penerbangan November 1999, orang-orang Saudi dilaporkan mencoba masuk ke kokpit pesawat. FBI mengonfirmasi tiket pesawat dua pria itu, dibayar Kedubes Arab Saudi di Washington. Namun, Arab Saudi membantah secara tegas tudingan itu.

Tragedi WTC yang tewaskan hampir 3.000 orang ini, diabadikan di Museum 9/11 di pusat Kota Manhattan. Dalam museum itu, terdapat barang bukti yang terbungkus kaca secara rapi, seperti kwitansi, cakram komputer, sepatu, ransel hingga obor yang merupakan benda-benda yang didapat dari runtuhan gedung WTC. (wwn/NewYorkPost)

Berita terkait