Kebiasaan Maimun Zubair Makan Daging Kambing

Ketua PCNU Solo, M Mashuri mengenang kebiasaan Maimun Zubair atau Mbah Moen yang rutin makan daging kambing.
Ketua Majelis Syariah PPP KH Maimun Zubair memberikan keterangan kepada wartawan saat tiba dibandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis, 16 Oktober 2014. Kiai karismatik KH Maimun Zubair atau yang akrab disapa Mbah Moen wafat di Mekah pada hari Selasa, 6 Agustus 2019 pada usia 90 tahun saat sedang menjalankan ibadah haji. (Foto: Antara/Deni Santosa)

Solo - Ketua PCNU Solo, M Mashuri mengenang kebiasaan almarhum Kiai Haji Maimun Zubair atau Mbah Moen yang semasa hidup masih rutin makan daging kambing, meski di usianya yang sudah tidak muda lagi.

"Kita kan tahu seumuran, 50 tahunan saja sudah tidak berani makan daging kambing, tapi Mbah Moen ini Masyallah diberi kesehatan lebih walau sering konsumsi daging kambing," kata M Mashuri kepada Tagar, Selasa malam, 6 Agustus 2019.

Dalam kenangannya, sosok Mbah Moen disebut Mashuri sebagai sosok yang patut untuk dicontoh. Tokoh kharismatik itu juga dikenal selalu mengingatkan akan pentingnya menjaga keutuhan bangsa dan negara dalam bingkai NKRI dalan setiap pengajiannya.

Mbah Moen ini Masyallah diberi kesehatan lebih walau sering konsumsi daging kambing,

"Saya sering bertemu beliau di Rembang atau saat kegiatan. Sebelum dan setelah Pilres rutin bertemu. Salah satunya saat Mbah Moen mengisi pengajian akbar bersama Gus Muwafiq di Kantor PCNU Solo pada 13 Juli 2019 lalu," kata dia.

Wafatnya Mbah Moen di Mekkah pada Selasa pagi waktu Arab Saudi, membuat Mashuri dan Pengurus Cabang (PC) Nahdlatul Ulama Solo mengelar salat ghaib untuk almarhum. Salat diikuti sekitar 200 orang, mulai dari pengurus NU, santri, hingga warga setempat.

Salat GhaibPengurus Cabang (PC) Nahdlatul Ulama Solo mengelar sholat goib untuk almarhum KH Maimun Zubair atau Mbah Moen. (Foto: Tagar/Reyma Pramista)

Usai salat, acara yang digelar Selasa malam 6 Agustus 2019 tersebut dilanjutkan dengan tahlilan dan doa bersama untuk Mbah Moen. Masyarakat Nahdliyin Solo disebut Mashuri telah memiliki kedekatan sosok ulama sepuh tersebut.

"Kegiatan ini tujuannya warga Nahdliyin ini mendoakan Mbah Moen, sosok kiai besar yang kharismatik," kata dia.

Setelah mengelar sholat ghaib dan doa bersama, rencananya Mashuri akan berkunjung ke Rembang untuk bertemu sanak saudara Mbah Moen. Untuk berangkat, ia masih menunggu rombongan nahdliyin dari Jakarta yang tiba besok, Rabu, 7 Agustus 2019. (Reyma Pramista)

Baca juga:

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.