Makassar – Asap tebal bekas terbakarnya pembuangan akhir (TPA) sampah Antang, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu 15 September, masih terasa hingga Senin 16 September.
Selain jarak pandang menjadi terggangu, warga juga terpaksa memakai masker saat beraktivitas hingga tidur.
"Mau tidak mau pagi ini berangkat beraktivitas menggunakan masker. Kalau tidak pakai masker susah bernafas dan bisa batuk-batuk," kata Haris, salah seorang warga yang tinggal di dekat TPA Antang, Senin 16 September.
Haris menambahkan, penggunaan masker ini bukan hanya dilakukan Senin pagi saja, tapi sehari sebelumnya juga sudah menggunakan, bahkan dia mengakui untuk tidur saja menggunakan masker.
"Karena jarak rumah yang cukup dekat, untuk mengantisipasi asap masuk melalui ventilasi udara makanya menggunakan masker," ujarnya.
Akibat dari asap tebal ini juga, salah satu sekolah yang jaraknya cukup dekat dari lokasi TPA Antang diliburkan oleh pihak sekolah.
"Karena banyak asap, jadi guru di sekolah suruh pulang biar tidak menggangu pernafasan,: ujar Iksan, salah satu murid di SD Borong Jambu.
Pangdam Datangi Lokasi Kebakaran
Panglima Kodam XIV Hasanuddin Mayjen Surawahadi bersama sejumlah pejabat datang meninjau lokasi kebakaran di TPA Antang.
Surawahadi mengaku datang ke tempat ini untuk meninjau langsung sebab dampak asapnya semakin melebar.
"Asapnya sudah sampai di Jalan Urip Sumiharjo, apalagi TPA ini di atasnya merupakan jalur lalu lintas udara, kita harap bisa cepat terselesaikan agar tidak menggangu perbangan," jelasnya.
Hingga saat ini kondisi di TPA Antang bersangsur-angsur kondusif. Meski sebagian warga setempat belum beraktivitas penuh.
Sejumlah pemulung pun belum diizinkan masuk, karena masih dianggap rentan dan berbahaya, sebab asap masih terlihat.[]