Surabaya - Kebakaran Depot Mie Setan di kawasan Mulyorejo, pada Jumat 27 Desember malam memakan korban jiwa. Dari lima korban yang mengalami luka bakar, satu dinyatakan meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit.
Korban meninggal ini adalah Alansya Aji Wardana 31 tahun, warga Mulyorejo Utara 191, Surabaya. Ia meninggal karena mendapat luka bakar cukup serius hingga 80 persen tubuh korban dilalap api.
Benar, kami baru saja mendapatkan informasi kalau ada salah seorang korban yang telah dinyatakan meninggal dunia.
Namun sebetulnya, Aji sempat mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Airlangga, Surabaya. Namun sayang, karena luka bakarnya terlalu parah, nyawanya tak bisa diselamatkan.
Kapolsek Mulyorejo, Kompol Enny Priatin Rustam, membenarkan kalau ada satu korban meninggal akibat kebakaran di Depot Mie Setan semalam.
"Benar, kami baru saja mendapatkan informasi kalau ada salah seorang korban yang telah dinyatakan meninggal dunia. Dia adalah salah seorang korban yang menderita luka bakar 80 persen," kata Enny, Sabtu 28 Desember 2019.
Enny menjelaskan penyebab Aji meninggal dunia. Akibat luka bakar yang diderita yang hampir 80 persen ini, membuat kesadaran Aji terus menurun. Hingga dokter menyatakannya meninggal dunia.
"Kesadaran menurun sampai dirawat dan dinyatakan meninggal dunia pada pagi ini," ujar dia.
Sementara itu, menurut Kepala Bidang Operasional PMK Surabaya, Bambang Vistadi, kebakaran terjadi saat restoran baru tutup sekitar pukul 22.30 WIB. Kebakaran pun diduga akibat regulator LPG.
"Jadi baru tutup, terus karyawan melepas regulator dari LPG. Pada saat itulah muncul api, kemudian LPG tersebut dibawa ke kamar mandi lalu menyambar plafon, dan mengenai beberapa karyawan restoran yang ada di dalam restoran," kata Bambang.
Beruntungnya, kebakaran kata Bambang tak sampai merembet ke seluruh restoran. Dan api cepat dipadamkan oleh tim PMK, sekitar pukul 23.10 WIB.
"Saat kami evakuasi ada lima korban, semuanya terkena luka bakar, ada yang cukup parah dan dibawa ke RS Unair," ucap dia. []
