Palangka Raya - Hujan deras yang mengguyur kawasan Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, dari Sabtu 4 Januari 2020 malam sampai Minggu dini hari 5 Januari 2020 menyebabkan sejumlah ruas di beberapa titik jalan protokol dan jalan pemukiman tergenang air. Bahkan tak sedikit rumah warga yang ikut tergenang.
Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin mengaku bersyukur karena tidak terlalu lama genangannya dibanding Desember. "Alhamdulillah rata-rata air sudah surut. Genangan air karena sampah, sedimen dan buntu. Tapi syukurnya tidak terlalu lama kayak yang bulan Desember," katanya, Minggu 5 Desember 2020.
Ketua DPD Golkar Palangka Raya ini meminta maaf kepada masyarakat Kota Palangka Raya dengan ketidaknyamananitu. Tetapi ia tetap minta warga meningkatkan kewaspadaan, sebab curah hujan tinggi diprediksi masih bakal terjadi.
Hendaknya warga saling membantu dan gotong royong membersihkan saluran-saluran yang tersumbat agar tidak terjadi banjir yang cukup parah. Pemkot Palangka Raya akan selalu siap siaga melayani.
Ia telah menginstruksikan Sekda Palangka Raya Hera Nugrahayu pada hari ini, Senin 6 Desember 2020, untuk mengumpulkan instansi teknis dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Tujuannya menekankan beberapa poin di antaranya agar tidak ada genangan air yang terlalu lama. Apabila perlu segera ambil tindakan, dengan membagi tugas perwilayah.
Seluruh camat, lurah, Satpol, PTSP dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memantau seluruh kota. Jika ada bangunan yang menutup drainase langsung diambil tindakan penanganan. Jika perlu dibongkar, jangan menunggu SK atau adminitrasi lain.
Alhamdulillah rata-rata air sudah surut. Genangan air karena sampah, sedimen dan buntu.
"Buat surat edaran wali kota yang berbunyi, dalam memasuki musim penghujan, seluruh camat dan lurah serta RT/RW wajib membersihkan drainase dan saluran yang tertutup sampah atau pun sedimen," kata dia.
Sementara itu Anggota DPRD Palangka Raya Noorkhalis Ridha mengatakan dengan adanya momen musim hujan ini, sebagai wahana untuk bermasyarakat, untuk mulai peduli dengan lingkungan sekitar. Terpenting, untuk kembali membudayakan semangat gotong royong, yang merupakan salah satu ciri khas dan khazanah jati diri bangsa Indonesia.
Penanganan banjir atau genangan yang dialami saat ini, tidak bisa hanya dibebankan pada pemerintah saja, khususnya Pemkot Palangka eaya. Tapi harus ditangani secara bersama-sama dan bahu membahu. Harus ada kerja kolosal yang baik, Pemkot melalui dinas terkait dan masyarakat Palangka Raya terutama dalam hal kebersihan lingkungan.
Menurut dia melalui kerja kolosal bersama, pemerintah menyiapkan sarana dan prasana fisiknya, baik drainase, normalisasi parit atau selokan dan lain-lain.
"Kemudian masyarakat merawat dan menjaga agar dapat terus mengalir, tidak terhambat karena sampah atau benda lainnya. Maka Palangka Raya yang bebas banjir Insya Allah akan terwujud," ujarnya. []
Baca Juga:
- Pemprov DKI Jakarta Sebut Banjir Hanya Genangan Air
- Penjelasan Terjadinya Genangan Air di Tol Becakayu
- Kata BMKG, Cuaca Ekstrem Yogyakarta Hingga 7 Januari