Kata Pengamat Soal PKB Lari Golkar dan Nasdem Sumbar

Keputusan PKB mendukung Mulyadi-Ali Mukhni sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Barat dinilai wajar.
Pengamat Politik dari Universitas Andalas (Unand) Andri Rusta. (Foto: Tagar/Istimewa)

Padang - Sikap Partai Kebangkita Bangsa (PKB) Syang memilih mendukung pasangan Mulyadi-Ali Mukhni untuk Pilgub Sumatera Barat (Sumbar) dinilai wajar. Meski sebelumnya, PKB berkoalisi dengan Golkar dan Nasdem melahirkan poros baru yang kedua partai tersebut menyatakan dukungan kepada pasangan Fakhrizal-Genius Umar.

Keputusan PKB untuk hengkang dari poros baru tersebut memberikan dampak yang luar biasa bagi partai koalisinya.

Pengamat Politik Dari Universitas Andalas (Unand) Andri Rusta menilai, keputusan PKB itu sangat mengejutkan. Ibaratnya, seperti melepaskan diri dari poros baru (koalisi partai Golkar, PKB dan Nasdem) terkesan seperti berkhianat. Namun, itu adalah hal wajar dalam dunia politik karena partai itu tujuannya untuk mencari kemenangan.

"Kalau bagi internal PKB bahwa calon yang ada di poros baru tidak menang, ya wajar saja mereka bersikap lain atau lepas dari poros. PKB tentunya akan "tagak di nan manang" artinya mereka akan mengusung calon yang menang," katanya, Kamis, 3 September 2020.

Meski begitu, secara etika politik, kesantunan berpolitik partai PKB tentunya dipertanyakan banyak orang. Sebab, mereka sudah berkoalisi, kemudian rekan koalisi mereka sudah memilih satu pasangan calon namun kemudian mereka (red, PKB) berpindah pilihan.

"Keputusan PKB untuk hengkang dari poros baru tersebut memberikan dampak yang luar biasa bagi partai koalisinya. Kalau tidak berdampak maka tidak akan membuat ribut," katanya.

Bicara soal koalisi tentunya tidak serta-merta berbicara tentang poros, sejak awal pastinya sudah dibicarakan tentang hal ini. Artinya, sudah ada deal-deal atau mungkin sudah ada pembicaraan politik yang muncul setelah poros baru terbentuk dan kemudian Mulyadi masuk ke dalamnya.

Diberitakan sebelumnya, koalisi poros baru yang terdiri dari partai PKB, Nasdem, dan Golkar membentuk koalisi menyatukan dukungan untuk mengusung satu pasangan calon yang akan diusung di Pilgub Sumbar Desember 2020.

Diawali oleh partai Golkar dengan resmi menyatakan dukungannya untuk pasangan Fakhrizal dan Genius Umar di Pilgub Sumbar. SK tersebut tertuang dalam Keputusan DPP Partai Golkar no : SKEP-225/DPP/Golkar/VIII/2020 tertanggal 21 Agustus 2020. Dalam SK ini diterangkan hasil keputusan DPP Golkar tanggal 19 Agustus 2020 di Jakarta.

Kemudian dilanjutkan oleh partai Nasdem menyatakan dukungannya untuk pasangan Fakhrizal-Genius tertuang dalam surat keputusan DPP Partai Nasdem nomor 272-Kpts/DPP Nasdem/VIII/2020 tentang persetujuan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur provinsi Sumatra Barat. SK itu ditandatangani Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dan Sekjen Nasdem Johnny G Plate pada 31 Agustus 2020.

Namun, PKB yang menyatakan dukungannya untuk calon yang berbeda yakni pasangan Mulyadi-Ali Mukhni. Sesuai dengan keputusan dewan pengurus pusat PKB nomor 3856/DPP/01/VIII/2020 yang ditandatangani langsung oleh ketua umum Muhaimin Iskandar dan Sekjen Hasanuddin Wahid tanggal 28 Agustus 2020. []


Berita terkait
Hasil Survei, 11 Usungan PKS di Pilkada Sumbar
DPW PKS Sumatera Barat mengumumkan 11 usungannya di Pilkada serentak di Sumatera Barat. Hanya 3 rekomendasi masih tertahan di DPP.
4 Paslon Independen Siap Bertarung di Pilkada Sumbar
Empat pasangan calon dari jalur independen di Sumatera Barat siap berlaga di Pilkada 2020.
12 Sanksi Bagi ASN Sumbar Tidak Netral saat Pilkada
Jika Aparatur Sipil Negara (ASN) kedapatan tidak netral dalam Pilkada maka Komisi Aparatur Sipil Negara (KSN) akan memblokir data sipelanggar.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.