Kasus Infeksi Corona Tanpa Gejala di China Melonjak

Gelombang kedua virus corona di China meningkat dua kali lipat dalam 24 jam, ketika turis asing yang terinfeksi melonjak.
Seorang staf mengingatkan para pendatang asing untuk mengisi kartu kedatangan di Bandar Udara Intarnasional Liuting, Qingdao, Provinsi Shandong, China, pada 5 Maret 2020. (Foto: ANTARA/HO-Xinhua/mii).

Beijing - Gelombang kedua virus corona di China daratan meningkat dua kali lipat dalam 24 jam, ketika turis asing yang terinfeksi melonjak. Kasus infeksi asimtomatik atau infeksi corona tanpa gejala meningkat empat kali lipat membuat pihak berwenang memperketat langkah-langkah untuk membendung penyebaran.

Seperti diberitakan dari Reuters, Rabu, 8 April 2020, kasus baru yang dikonfirmasi naik menjadi 62 pada Selasa dari 32 pada hari  sebelumnya. Angka ini menurut Komisi Kesehatan Tiongkok tertinggi sejak 25 Maret. Dari jumlah 62 kasus, sekitar 59 merupakan penularan dari turis asing.

Baca Juga: Sopir di Sebuah Bandara di China Tertular Covid-19

Jumlah kasus asimtomatik mencapai lebih dari empat kali lipat

Otoritas kesehatan juga menyebutkan bahwa jumlah kasus asimtomatik mencapai lebih dari empat kali lipat menjadi 137. Berdasarkan data terbaru, ada sekitar 102 pelancong yang masuk ke Negeri Tirai Bambu yang berpotensi memicu peningkatan kasus asimtomatik.

Wabah CoronaSeorang staf suhu tubuh seorang pengunjung wanita di pusat perbelanjaan kota asal muasal virus corona, Wuhan, Provinsi Hubei, China, Senin (30/3/2020). (Foto: Antara/Reuters-Aly Song)

Otoritas kesehatan China tidak menghitung kasus tanpa gejala (asimtomatik) sebagai bagian dari penghitungan infeksi virus corona yang dikonfirmasi sampai pasien menunjukkan gejala seperti demam atau batuk.

Untuk membendung infeksi dari luar perbatasan, China telah memangkas jumlah penerbangan internasional dan menolak hampir masuk semua orang asing. Pemerintah Tiongkok baru-baru ini memperketat penapisan wisatawan yang masuk. 

China juga mempertahankan protokol skrining kesehatan yang ketat di dalam negeri karena ada kekhawatiran kebangkitan kembali dalam masa transisi domestik, terutama di antara pembawa virus yang tidak menunjukkan gejala. 

Baca Juga: China Tambah Kasus Coronavirus 19 Orang 

Peningkatan kasus-kasus virus corona baru terjadi ketika pemerintah China membuka karatina kota Wuhan di Provinsi Hubei sejak Janaru lalu. Seperti diketahui, Wuhan menjadi penyebar virus pertama yang kemudian dalam beberapa bulan ke depan melanda sejumlah besar negara

Dalam 15 terakhir sejak karantina dicabut, di Wuhan baru ada dua kasus infeksi yang terkonfirmasi. Hingga Selasa, 7 April 2020, jumlah total kasus yang dikonfirmasi di Cina daratan mencapai 81.802, termasuk 3.333 kematian.[]

Berita terkait
Corona, China Tak Akan Batasi Ekspor Peralatan Medis
China berjanji tidak akan membatasi ekspor peralatn medis untuk penanganan virus corona Covid-19.
Xi Jinping, Strategi Membebaskan China dari Corona
Xi Jinping mengklaim telah berhasil melawan virus corona yang pertama kali muncul di negerinya. Ini profil lengkap Presiden China tersebut.
Cara Singapura, Korsel, dan China Atasi Covid-19
Berikut cara Singapura, Korea Selatan, dan China dalam mengatasi penyebaran virus corona atau Covid-19.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.