Kasus DBD di Jabar Meningkat, Waspada Kabupaten Bogor Paling Rawan

Berikut ini lima daerah di Jawa Barat rawan terkena penyakit demam berdarah dengue.
Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

Bandung, (Tagar 6/2/2019) - Penyakit demam berdarah dengue atau DBD di Jawa Barat terus menunjukkan peningkatan. Nampak dari awal Januari hingga saat ini sudah mencapai kurang lebih 1.500 kasus.

Lima daerah tertinggi angka kasus DBD berada di Kabupaten Bogor yang mencapai 564 kasus, Kabupaten Bandung Barat 376 kasus. Disusul Kota Bandung diangka 359 kasus, Kota Depok 240 kasus, dan Kabupaten Sumedang 198 kasus.

Selebihnya Kabupaten Bandung 178 kasus, Kota Cimahi 150 kasus, Kota Bekasi 112 kasus, Kota Bekasi 102 kasus, Kabupaten Kuningan 89 kasus, dan wilayah lain rata-rata di bawah angka 100 kasus.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Dodo Suhendar menuturkan, tingginya kasus DBD di beberapa wilayah di Jabar salah satunya yang paling tinggi di Kabupaten Bogor karena beberapa faktor, yaitu karena faktor lingkungan dan perilaku.

Baca juga Korban DBD Berjatuhan di Jepara, Seorang Warga: Alhamdulillah Anak Saya Sudah Sembuh

Dari hasil analisis di lapangan, khususnya di Kabupaten Bogor ditemukan banyaknya alih fungsi lahan, yaitu banyak lahan perkebunan atau sawah yang kini menjadi permukiman yang belum jadi atau setengah jadi diduga kuat menjadi sarang nyamuk berkembang biak.

"Di Kabupaten Bogor, ditemukan banyak rumah yang belum selesai itu jadi sarang nyamuk. Banyak talang atau tempat kosong yang menjadi perindukan nyamuk dan dibiarkan karena memang tidak berpenghuni," tuturnya kepada Tagar News di Bandung, Rabu (6/2).

Diperparah dengan perilaku warganya yang kurang peduli terhadap penyakit DBD ini. Sehingga angka kasus DBD di Kabupaten Bogor menjadi tertinggi dibandingkan wilayah lainnya yang ada di Jawa Barat.

Basmi DBD, PSN Lebih Efektif Dibandingkan Fogging

Artinya terang Dodo, perilaku dan lingkungan menjadi faktor utama penyebaran penyakit DBD ini. Agar daerah lain tidak seperti 5 wilayah yang tinggi kasus DBD-nya, Dinas Kesehatan Jabar mengimbau agar seluruh masyarakat melakukan PSN atau pembasmian sarang nyamuk dengan cara membasmi seluruh tempat yang menjadi sarang perindukkan nyamuk dengan cara membersihkan lingkungan. Jangan sampai ada air menggenang, hingga tumpukan sampah yang akan menjadi sarang nyamuk berkembang biak.

"PSN (pembasmian sarang nyamuk) ini lebih efektif dibandingkan dengan fogging. Karena PSN ini tidak hanya membasmi nyamuk dewasa, tetapi nyamuk kecil atau jentik-jentik nyamuk. Sedangkan fogging lebih ke membasmi nyamuk dewasa tidak sampai ke jentik nyamuk," terang dia.

Mudah-mudahan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat Jabar, angka kasus DBD di Jabar mulai menurun. Disamping warga Jabar yang diimbau untuk meningkatkan kesadarannya terhadap pencegahan DBD di lingkungannya. 

Dinas Kesehatan pun mengimbau tenaga kesehatan harus cepat tanggap apabila ada pasien yang terkena DBD, dan segera melaporkan ke Dinas Kesehatan agar bisa dilakukan upaya PSN dan fogging agar bisa menekan angka kasus DBD.

"Insya Allah apabila ada kesadaran angka kasus DBD ini akan menurun," ujar Dodo. []

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.