Kasatlak Prima: Saya Tentara, Siap Jika Diminta Mundur!

Prestasi kontingen Indonesia di ajang SEA Games XXIX/2017, Kuala Lumpur, Malaysia terbilang merosot. Bahkan, kontingen Indonesia gagal menembus target di pesta olahraga dua tahunan itu. Target 55 emas dengan harapan memperbaiki peringkat SEA Games sebelumnya, pada kenyataannya justru turun ke peringkat 5 Asia Tenggara dan hanya mampu mendulang medali 38 emas 63 perak dan 90 perunggu.
Ketua Satlak Prima, Achmad Sutjipto. (Foto:Ist)

Jakarta, (Tagar, 31/8/2017) - Prestasi kontingen Indonesia di ajang SEA Games XXIX/2017, Kuala Lumpur, Malaysia terbilang merosot. Bahkan, kontingen Indonesia gagal menembus target di pesta olahraga dua tahunan itu. Target 55 emas dengan harapan memperbaiki peringkat SEA Games sebelumnya, pada kenyataannya justru turun ke peringkat 5 Asia Tenggara dan hanya mampu mendulang medali 38 emas 63 perak dan 90 perunggu.

Untuk mempertanggung jawabkan itu semua, tidak hanya Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang harus memikul beban tanggung jawab tersebut. Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) yang memiliki tugas menyelenggarakan Program Indonesia Emas sesuai dengan Rencana Kerja Strategis yang telah ditetapkan itu juga wajib ikut bertanggung jawab atas merosotnya prestasi Indonesia di SEA Games 2017.

Menanggapi hal ini, Ketua Satlak Prima, Achmad Sutjipto mengaku dirinya siap bertanggung jawab atas kegagalan Indonesia di ajang multi event itu. Bahkan, dia menegaskan siap  meletakkan jabatan dan mundur asalkan diminta.

“Saya ditunjuk di sini. Kalau saya sudah tidak lagi dikehendaki, saya siap. Kalau saya dikatakan tidak perform dan diminta untuk mundur. Tidak ada masalah. Saya tentara. Kalau atasan saya meminta saya mundur, saya akan mundur," ungkap Achmad Sutjipto kepada wartawan di Kantor Kemenpora, Kamis (31/8).

Seperti diketahui, sebelumnya Satlak Prima menargetkan Indonesia mampu menembus empat besar dalam ajang SEA Games 2017. Namun, pada kenyataanya, Indonesia hanya mampu bertengger di posisi kelima dengan raihan hanya 38 medali emas. Parahnya, hal itu menjadi catatan terburuk sejarah olahraga Indonesia di SEA Games. (Agi/wwn)

Berita terkait