Karyawan Hotel di Yogyakarta Tewas Terpanggang

Saksi mata kebakaran, Aan menjelaskan, kebakaran terjadi di salah satu gudang yang ada di lokasi sekitar pukul 10.00 WIB.
Seorang warga sedang menyiram lokasi bekas kebakaran di Jalan Pasar Kembang, RT 14, RW 03, Kelurahan Pringgokusuman, Kecamatan Gedong Tengen, Kota Yogyakarta, Rabu 2 Oktober 2019. (Foto: Tagar/Kurniawan Eka Mulyana)

Yogyakarta - Zainuddin, 40 tahun, tewas terpanggang akibat kebakaran yang terjadi di Jalan Pasar Kembang, RT 14, RW 03, Kelurahan Pringgokusuman, Kecamatan Gedong Tengen, Yogyakarta, Rabu 2 Oktober 2019.

Saksi mata kebakaran, Aan menjelaskan, kebakaran terjadi di salah satu gudang yang ada di lokasi sekitar pukul 10.00 WIB.

"Gudang penyimpanan furniture. Korban meninggal dunia bernama Zainuddin," jelasnya ditemui di lokasi.

Senada dengan Aan, warga lain mengaku bernama Arifin, menambahkan, Zainuddin merupakan pekerja pada Hotel Abadi, yang terletak tidak jauh dari lokasi kebakaran.

Menurutnya, Zainuddin yang bertugas sebagai penjaga malam di hotel tersebut, merupakan warga Palembang, Sumatera Selatan. Dia baru pulang kerja sekitar pukul 09.00 WIB, dan tidur di dalam gudang yang juga berfungsi sebagai asrama.

Saat kejadian, banyak pekerja Hotel Abadi yang berada di gudang. Tapi, mereka lupa membangunkan Zainuddin yang tertidur.

"Dia baru tidur jam 9. Mungkin karena orang panik, jadi lupa bahwa ada temannya. Orang pada kerja, kan," jelasnya.

Arifin menjelaskan, saat ditemukan, jenazah Zainuddin sudah hangus. Jenazahnya kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Dr Sardjito.

 Yang menjadi syarat utama adalah hydrant dan kesiapsiagaan warga

Saat ditanya, apakah jenazah Zainuddin akan dibawa ke kota asalnya, Arifin mengaku belum tahu. "Tidak tahu juga, kan ada mantan istrinya di sini, anaknya di sini juga," imbuhnya.

Arifin menduga, kebakaran itu disebabkan oleh puntung rokok yang dibuang sembarangan.

Sementara, anggota DPRD Kota Yogyakarta, Krisnadi, yang langsung meninjau lokasi kejadian, menilai petugas pemadam kebakaran kesulitan masuk ke lokasi, karena lorongnya yang sempit.

Kata dia, seharusnya Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyiapkan hydrant, sebagai langkah antisipasi jika terjadi kebakaran di lokasi tersebut. Terlebih lokasi itu berada di tengah kota dan berpenduduk padat.

"Di beberapa tempat sudah ada hydrant, tapi saya tidak tahu mengapa di Pringgokusuman ini kok telat. Padahal ini kan di pusat kota, padat penduduk, banyak wisatawan, yang paling tidak menjadi prioritas agar wisatawan merasa nyaman," paparnya.

Dia menegaskan, kondisi di lokasi itu menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkot Yogyakarta, untuk mengatur pemukiman agar akses jalan itu, paling tidak, bisa dilalui kendaraan kecil.

"Kita kan punya armada pemadam kebakaran roda tiga, paling tidak itu bisa masuk. Yang menjadi syarat utama adalah hydrant dan kesiapsiagaan warga. Ini saya kira harus jadi perhatian kita bersama, apalagi ini kan pemukiman padat," tegasnya. []

Berita terkait
Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau Reda Berkat Hujan
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau sudah mulai berkurang.
Mobil Serobot Toko di Sampang Picu Kebakaran
Toko sembako milik Watik hangus terbakar usai diseruduk mobil sedan. Ini Kronologisnya
Fakta-fakta Sritex Kebakaran
Kebakaran yang melahap gudang kapas milik PT Sritex meninggalkan sejumlah fakta.