BOGOR- Kulit wajahnya yang bening bercahaya tampak lebih cantik dengan hidung mancung dan alis cukup tebal. Senyum yang mengembang serasi dengan rambut panjangnya yang lebih sering diurai.
Cantik dan cerdas. Dua kata itu sangat pas menggambarkan sosok Puteri Indonesia Kalimantan Barat 2019, Karina Syahna. Bukan hanya penampilan fisik dan otak, wanita kelahiran 30 Agustus 1994 ini juga memiliki jiwa sosial yang tinggi.
Karina merupakan penari profesional dan kemampuannya menari tak hanya dipamerkan untuk dirinya. Wanita yang memiliki hobi travelling ini, merasa bahwa menari adalah passion-nya. Dengan menari, dia mendapatkan pengalaman baru, mengenal orang-orang baru, dan membuat orang lain bahagia.
Ketertarikan anak bungsu dari dua bersaudara ini terhadap seni dimulai sejak duduk di bangku Taman Kanak-kanak. Darah seni sang ibu yang dulunya juga penari, menurun padanya.
Mengajar Anak Down Syndrome
Melalui tari juga, dia berkesempatan mengajar anak-anak down syndrome menari. Melalui akun YouTube-nya, Karina mengatakan, anak-anak itu memiliki keunikan masing-masing.
Mereka bukan hanya anak-anak yang spesial, tetapi mereka punya keunikan masing-masing yang membuat saya selalu belajar banyak.
Kesempatannya berbagi ilmu pada anak down syndrome datang pada tahun tahun 2013. Hal yang memotivasi dirinya untuk mengambil kesempatan itu karena salah satu keluarganya ada yang mengidap down syndrome.
“Aku ingin membantu mereka dan bermanfaat bagi orang banyak” kata Karina.
Awalnya, Karin bertugas sebagai asisten pengajar saat Gigi Art of Dance bekerja sama dengan Yayasan Ikatan Sindroma Down Indonesia membuka kelas tari khusus untuk anak difabel.
Setelah berjalan kurang lebih setahun, Gianti Giadi, pemilik Gigi Art of Dance, memercayakan pada Karin untuk mengurus kelas tari tersebut.
Karin pun bertekad untuk terus mengembangkan potensinya dalam menciptakan karya atau kegiatan yang dapat memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan orang di sekitarnya, terutama bagi penyandang disabilitas.
Karin sempat merasa kesulitan saat mengajar murid-muridnya. Bahkan saat awal mengajar dia memerlukan guru atau ahli yang berpengalaman mengajar anak dengan kebutuhan khusus. Namun, saat in ia sudah bisa melakukannya sendiri.
“Intinya, menghadapi tantangan tersebut harus sabar dan pantang menyerah” ujar Karina di kanal YouTube Famous ID.
Dedikasinya sebagai pelatih tari selama 7 tahun, telah berhasil membawa murid-muridnya ke panggung-panggung besar di Indonesia maupun luar negeri, di antaranya World Dance Alliance Singapore 2014, Asian Paragames 2018, Asian Youth Theatre Festival Singapore 2018, dan sebagainya.
Menimba Ilmu Setinggi Mungkin
Meski memiliki jadwal kegiatan yang cukup padat, putri dari pasangan Riki Noviansyah dan Ina Sinansari ini tidak lantas berhenti menuntut ilmu dari lembaga formal. Menurutnya, passion harus berjalan berdampingan dengan pendidikan. Karin menyelesaikan pendidikan S2 di The London School of Public Relations Jakarta, sebagai Magister Ilmu Komunikasi jurusan Mass Media Management.
“Passion tidak menghalangi kamu untuk meraih mimpi kamu dalam menimba ilmu setinggi mungkin” ucap Karina.
Peraih predikat Cum Laude Magister Ilmu Komunikasi ini juga pernah menjadi Miss LSPR 2014 dan Miss Talent 2014. Dari sini lah ia mulai tertantang untuk mengembangkan bakatnya dengan menjadi host, model, aktif di dunia teater, mengikuti ajang Abang None Jakarta, dan Puteri Indonesia.
Istri dari Uam Ainur ini juga aktif memberikan pelatihan mengenai pengembangan Anak Berkebutuhan Khusus dan Inklusifitas di berbagai acara seminar dan universitas. Salah satu keberhasilannya adalah menginisiasi pagelaran seni non-profit yang mengusung tema “Kekayaan Seni Budaya Nusantara yang bertajuk Difabel Indonesia Mau Berkarya (Dinamika)” pada 2016 lalu.
Pendidikan
1.The London School of Public Relations Jakarta : Post Graduate Programme, Mass Media Management, Major (Certified Acceleration Programme) 2015-2017
2.The London School of Public Relations Jakarta : Under Graduate Programme, Performing Arts, Communication Major 2012-2016
3.Bakti Mulya 400 Senior High School, Majoring in Science
Prestasi
1.None Jakarta 2017
2.None Jakarta Selatan 2017
3.Ms. LSPR 2014
4.Ms. LSPR Talent 2014
5.Brand Ambassador THE FACE SHOP Indonesia 2012
6.Best Graduate Student of Class 2016 - Performing Arts Comm (Cumlaude)
7.Student League “Student of The Year” – Best Officer 2015
8.Artistic Director of PAC’s Acting Museum (set MURI)
9.Guest Speaker for “Unstoppable” Dance-disability event as Dance Teacher for Down Syndrome, Bandung
10.Guest Speaker for Dignity in Mental Health “Pengembangan
11.Optimal Potensi Anak” as Dance Teacher for Down Syndrome, Jakarta
12.Guest speaker for Career Day in Bakti Mulya 400 High School
13.Guest Speaker for “Inspirational Talks” by IATMI Trisakti
14.Judge for Dance Competition in BEMSMART, 2017
15.Judge for Toddler Dance Competition in Aeon, 2017
16.Invited to the President Staff Office for a Youth Discussion
17.Participated in PR Corner Live from LSPR – Jakarta “Marketing Public Relations” 2014
18.As representative from Performing Arts Communication Department for discussion Kota Layak Anak “Menuju Jakarta Layak Anak”, 2014 []
(Nabila Tsania)