Jakarta - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menghantam daerah Riverside dan San Bernardino, California, Amerika Serikat (AS) dan menghanguskan sekitar 20.000 hektar lahan.
Karhutla yang terjadi sejak Jumat, 31 Juli 2020 di Lembah Cherry, sebelah timur Kota Los Angeles, California, AS itu membuat sekitar 8.000 penduduk terpaksa mengungsi.
Meneruskan catatan CBS News, salah seorang penduduk lokal mengatakan api merambat begitu cepat hingga mendekati rumah-rumah warga.
"Api membakar (bagian) utara kami untuk beberapa waktu dan akhirnya berhasil ke sini. Ada sebuah truk pemadam kebakaran parkir di antara pohon-pohon di sebelah rumah," kata salah seorang penduduk Los Angeles.
Petugas pemadam kebakaran melakukan pekerjaan luar biasa dengan menjaga segala sesuatu di bawah kendali mereka.
Baca juga: Israel Hancurkan Pos Pemeriksaan Covid-19 Palestina
Joanne Erbe, warga lainnya menyebut ada ribuan petugas pemadam kebakaran yang diturunkan untuk menyelamatkan rumah warga dan telah berhasil mendorong api menjauh dari Hutan Nasional San Bernardino.
"Petugas pemadam kebakaran melakukan pekerjaan luar biasa dengan menjaga segala sesuatu di bawah kendali mereka," kata Joanne Erbe.
Juru bicara pemadam kebakaran, Rob Roseen mengatakan telah menyiapkan pusat-pusat evakuasi di hotel-hotel setempat dan di Sekolah Menengah Beaumont. Setiap pusat evakuasi juga tetap memberlakukan protokol pencegahan Covid-19, seperti pemeriksaan suhu badan, penggunaan masker, dan penerapan jarak sosial.
Menurut badan Meteorologi Nasional AS, besar kemungkinan kebakaran yang melanda sebagian wilayah California akan semakin memburuk lantaran suhu panas dan tingkat kelembaban yang sangat rendah. Hingga kini, pihak berwenang masih menyelidiki penyebab kebakaran.
Baca juga: Demo Covid-19 di Jerman Rusuh, 45 Polisi Terluka
Pejabat hutan Nasional San Bernardino mengatakan melalui Twitter bahwa transportasi udara di malam hari akan menggunakan sistem pemetaan inframerah sebagai langkah antisipasi terhadap hal-hal yang tidak diinginkan selama penerbangan.
Sementara itu, Gubernur Gavin Newsom mengumumkan bahwa negara telah mendapat bantuan dana dari Federal Emergency Management Agency (FEMA) untuk upaya memadamkan kobaran api.