KAPT: Tak Perlu Ragukan Ahok di Pertamina

Ketua Harian Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) Marthin Siregar menyebut Ahok berpotensi membenahi Pertamina sebagai komisaris utama.
Ahok. (Foto: Instagram/Basuki BTP)

Jakarta - Ketua Harian Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) Marthin Siregar menyebut Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berpotensi membenahi Pertamina sebagai komisaris utama. Menurutnya, tak perlu meragukan kemampuan Ahok hanya karena latar belakang politik. 

Hal ini disampaikan Marthin merespons pernyataan Alumni 73 ITB yang meragukan kemampuan Ahok membenahi Pertamina. Menurut Marthin, Ahok adalah orang yang tangguh, punya pendirian yang tegas, dan berintegritas sehingga diyakini mampu membenahi Pertamina. 

"Figur Ahok saya kira sangat cocok untuk mengisi jabatan komut di Pertamina. Apalagi dengan latar belakang pendidikan geologinya, dapat menjadi modal Ahok untuk membenahi BUMN di sektor energi," kata alumni ITB tahun 1987 ini. 

Ia mengatakan BUMN seperti Pertamina perlu figur seperti Ahok untuk bernegosiasi dengan asing. Menurutnya Ahok orang yang sangat percaya diri dan berorientasi pada hasil yang win-win solution.

Marthin menyoroti penolakan sejumlah pihak terhadap Ahok. Menurutnya publik harus objektif dalam menilai Ahok. "Jangan sampai kapabilitas Ahok yang mumpuni malah luput karena tuduhan yang tak jelas," ujarnya.

Ia mengatakan publik yang menggunakan common sense pasti bisa melihat potensi di diri Ahok. "Hanya cara berkomunikasi Ahok yang perlu diperbaiki sehingga publik tidak salah persepsi," ucapnya.

Mengenai tuduhan anti Islam, Marthin mengatakan hal itu tak lepas dari kontestasi politik Pilkada DKI lalu yang cenderung brutal dan menghalalkan segala cara, sehingga menutupi potensi Ahok sesungguhnya.

"Ini bukan berlaku untuk Ahok saja tapi beberapa potensi lain yang dilengserkan hanya karena politik identitas sempit," katanya. 

Soal nasionalisme, Marthin menyebut Ahok juga tak perlu diragukan. Ia menyebut rekam jejak Ahok di birokrasi dan latar belakang keluarga bisa membuktikan bagaimana kuatnya nasionalisme Ahok.

"Bicara rasa nasionalisme, kita bisa lihat rekam jejak Ahok selama ini, baik sebagai anggota dewan maupun birokrat sejak di Belitung hingga DKI Jakarta. Keluarga Ahok pun tak perlu dipertanyakan lagi jika menyangkut rasa nasionalisme," kata Marthin. 

Hal yang sama disampaikan Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Viktor S. Sirait. Ia mengatakan dengan kredibilitasnya yang bersih, seharusnya Ahok menjadi direktur utama, bukan komisaris utama.

"Seharusnya Ahok menjadi direktur utama di Pertamina, Inalum, atau PLN. Kapasitas dia lebih cocok di situ agar bisa bekerja lebih banyak membuat BUMN tersebut lebih sehat dan bersih. Kalau posisi komisaris utama itu wewenangnya terbatas," kata Viktor yang juga alumni ITB tahun 1995 ini. 


Berita terkait
Ahok Jadi Komut Pertamina, Veronica Tan Jualan
BTP atau Ahok terpilih menjadi Komisaris Utama (Komut) Pertamina, sementara Veronica Tan membantu Sean Nicholas berjualan pakaian di Bandung.
Hari Pertama Ahok Ngantor di Pertamina
Senin 25 November 2019 akan menjadi hari pertama Ahok ngantor di Pertamina dengan peran sebagai Komisaris Utama.
Ahok Ibarat Singa yang Mengintai Koruptor Pertamina
Ahok juga mampu menjadi singa yang dapat menerkam para koruptor dan juga bisa mengajukan surat pemberhentian dirut.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)