Kapolrestabes Surabaya: Tindak Tegas Jambret Lukai Anak

Seorang ibu menjadi korban jambret di Jalan Tidar, Surabaya. Meski tasnya aman, tetapi anaknya terluka parah di bagian kepala.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Jhonny Edizon Isir saat menjenguk korban jambret yang dirawat di RSAL Dr Ramelan, Sabtu, 19 Desember 2020. (Foto: Tagar/Istimewa)

Surabaya - Kasus jambret di Jalan Tidar, Kecamatan Sawahan menjadi perhatian khusus bagi Kepala Kepolisian Resort Kota Besar Surabaya, Komisaris Besar Jhonny Edizon Isir. Perhatian khusus tersebut, karena anak korban jambret mengalami luka cukup serius di bagian kepala.

Jhonny menegaskan dirinya sudah memerintahkan kepada personelnya untuk secepatnya menangkap dan menindak pelaku jambret. Alasannya, aksi pelaku sudah meresahkan masyarakat, apalagi anak korban yang dibonceng mengalami luka di bagian kepala dan harus menjalani operasi.

Kepada pelaku silakan menyerahkan diri secepatnya. Kalau tidak kami akan tindak secara tegas, keras, dan terukur.

"Korban yang dirawat ini mengalami luka karena ibunya bernama Maria tasnya hendak dijambret saat naik sepeda motor. Meski pelaku jambret gagal mengambil tasnya, korban dan anaknya terjatuh. Bahkan putrinya mengalami luka serius di bagian kepala," ujarnya saat menjenguk korban di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Dr Ramelan, Surabaya, Sabtu, 19 Desember 2020.

Ia pun menyarankan kepada pelaku jambret untuk segera menyerahkan diri ke polisi. Jika tidak, kata mantan Kapolrestabes Medan ini, pihaknya akan melakukan tindakan tegas, keras, dan terukur.

Baca juga:

"Kepada pelaku silakan menyerahkan diri secepatnya. Kalau tidak kami akan tindak secara tegas, keras, dan terukur," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya, Komisaris Oki Ahadian mengaku pihaknya tengah mengumpulkan alat bukti sebagai petunjuk mengungkap kasus ini.

"Kita kejar yang bersangkutan. Kita lagi kumpulkan bukti-bukti semuanya, terus ada progresnya kita tangkap dan tindak tegas," kata Oki.

Oki juga mengingatkan bagi pelaku kejahatan beraksi di Surabaya untuk tidak main-main, apalagi sampai melukai korbannya. Pihaknya tidak segan akan melakukan tindakan tegas terukur.

"Kita warning, kita kejar mau ke mana pun akan kita kejar," ucap Oki.

Sementara korban jambret, Maria menceritakan saat itu dirinya bersama anaknya dari Gunawangsa Mal menuju ke Jalan Kedungdoro. Ketika melintas di Jalan Tidar, tepatnya sekitar Optik Joyo, ia dipepet dua orang pria mengendarai sepeda motor matic.

"Pas lewat Jalan Tidar itu, saya dipepet dari kiri oleh dua orang laki-laki mengendarai sepeda motor matic. Masih muda mas kira-kira umur 25 tahunan," ujar Maria.

Memang pada saat itu, lanjut Maria, ia menyimpan tasnya di depan. Namun, ia lupa menutupi talinya tersebut dengan jaket. Setelah memepet Maria, dua pria tersebut menarik tasnya dari belakang.

"Pada saat itu saya sudah curiga mas. Pas dipepet dua orang itu, tas saya di tarik dari belakang. Karena tali tas saya gak putus, motor saya oleng (tak terkendali) jadinya saya terjatuh," tutur Maria.

Maria menambahkan pada saat terjatuh, tubuh Maria menimpa putrinya dan terseret di jalan hingga dua meter.

"Saat terjatuh, anak saya langsung saya peluk mas. Motor saya nabrak trotoar. Anak saya terseret aspal kepalanya dan seluruh tubuh. Bahkan kepalanya lubang selebar 5-7 cm. Jadi harus operasi tambal kulit," ucapnya.[]

Berita terkait
Jenis Terompet yang Diimbau Tak Dijual di Surabaya
Pemkot Surabaya menilai terompet ditiup bisa memiliki risiko penularan Covid-19 cukup besar.
Sabu 21,4 Kg untuk Tahun Baru Gagal Beredar di Surabaya
Polrestabes Surabaya menembak mati satu kurir narkoba karena hendak melawan dengan menggunakan senpi rakitan saat akan ditangkap.
Kronologi Pemotor Sejoli Mesum di Traffic Light di Surabaya
Dua orang Pemotor yang videonya viral karena berbuat mesum adalah pasutri. Mereka berdua menyerahkan diri ke polisi pasca videonya viral.