Kapitalisasi Pasar Unilever Salip Emiten BUMN, Hanya Sesaat?

Sulit mengukur jangka waktu naiknya kapitalisasi pasar emiten yang menyalip emiten lain seperti Unilever yang mengungguli Bank Mandiri dan Telkom.
Kapitalisasi pasar Unilever menyalip Bank Mandiri dan Telkom tak mempengaruhi kepercayaan investor terhadap emiten BUMN. (Foto: Tagar/Unilever Indonesia/Unilever).

Jakarta - Pengamat ekonomi dan pasar modal, Siswa Rizali menilai sulit mengukur jangka waktu naiknya kapitalisasi pasar emiten yang menyalip emiten lainnya, seperti PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang mengungguli PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom. Menurut dia, dalam jangka panjang, kenaikan kapitalisasi pasar tergantung perbaikan kinerja.

"Tapi dalam jangka pendek, bahkan sampai 2-3 tahun, mungkin saja karena perubahan persepsi dan psikologis investor saja," kata Siswa saat dihubungi Tagar, Kamis, 22 Oktober 2020.

Sangat sulit menilai naik turun jangka pendek kapitalisasi pasar dibandingkan dengan kinerja riil perusahaan.

Soal naiknya kapitalisasi pasar suatu emiten, kata Siswa, karena faktor kinerja atau nilai perusahaan. Kemudian, faktor momentum yang dipengaruhi psikologis atau persepsi investor.

"Jadi sangat sulit menilai naik turun jangka pendek kapitalisasi pasar dibandingkan dengan kinerja riil perusahaan," ucapnya.

Selain itu, kata dia, naiknya kapitalisasi pasar tidak bisa dijadikan indikator kepercayaan investor. Menurut dia, kondisi tersebut lebih sebagai indikator harapan investor.

"Ketika harapan itu sesuai kenyataan kinerja, maka harga atau kapitalisasi naik lagi, tapi bila harapan jauh di bawah kinerja, maka harga koreksi dan kapitalisasi menurun," ujar Siswa.

Sehingga, kata dia, naiknya kapitalisasi  Unilever Indonesia  wajar. Sebab meski valuasi mahal, kinerjanya sangat luar biasa dan menguasai pasar fast moving consumer goods (FMCG) Indonesia. Kemudian, Unilever juga memiliki produk yang disukai masyarakat, efisiensi perusahaan yang sangat tinggi, laba konsisten, konsisten bagi dividen, dan kinerja bertahan di era pandemi Covid-19.

"Wajar bila harganya pulih lebih cepat. Saat saham lain masih lesu, vs harga saham Unilever bertahan dan pulih, maka wajar market cap UNVR jadi lebih besar dari BMRI dan TLKM," tuturnya.

Sebelumnya, Unilever Indonesia menjadi emiten dengan nilai kapitalisasi pasar atau market cap terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) di tengah pandemi Covid-19. UNVR menyalip dua perusahaan BUMN yakni Bank Mandiri  dan Telkom. 

 Pada penutupan perdagangan Kamis, 22 Oktober 2020, kapitalisasi pasar emiten barang konsumsi tercatat mencapai Rp 299,48 triliun. Sementara kapitalisasi pasar Bank Mandiri tercatat lebih kecil yakni senilai Rp 251,79 triliun. Hal yang sama juga terjadi pada Telkom dengan market cap mencapai Rp 267,47 triliun. [] 

Berita terkait
Profil Darmawan Junaidi, Dirut Baru Bank Mandiri
Sebelum ditunjuk sebagai dirut Mandiri, Darmawan menjabat direktur treasury, international banking, and special asset management Bank Mandiri.
Bank Mandiri Targetkan SR013 Terjual Hingga Rp1,52 T
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk optimistis mencapai target penjualan surat berharga negara ritel seri SR013 sampai batas waktu masa penawaran.
IHSG Naik 0,45 Persen, Saham Telkom dan BRI Dilepas Asing
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Senin, 19 Oktober 2020 menguat 0,45 persen di posisi 5.126,33 poin.
0
Kementerian Agama Siapkan Pengaturan Hewan Kurban di Tengah Wabah PMK
Menjelang dan pada Iduladha dan tiga hari tasyrik di Iduladha pasti kebutuhan hewan ternak terutama sapi dan kambing itu akan tinggi