Kapan Jokowi ke Papua?

Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat diagendakan menemui tokoh masyarakat Papua dan Papua Barat untuk menyerap aspirasi warga Bumi Cenderawasih.
Presiden Joko Widodo mengumumkan keputusan pemerintah untuk memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur. (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta - Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menerima sejumlah tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat Papua dan Papua Barat, untuk membahas rencana pertemuan mereka dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut dia, kedatangan sejumlah tokoh masyarakat Papua tersebut guna menyampaikan aspirasinya kepada Presiden terpilih Jokowi mengenai situasi konflik di Bumi Cenderawasih yang hingga kini tidak kunjung mereda.

"Kunjungan tete, nene, om, pace, mace dari Papua dan Papua Barat datang kemari ke Kantor Staf Presiden dengan maksud sampaikan beberapa aspirasi-aspirasi yang hendak disampaikan ke pak presiden," kata Ngabalin di halaman Gedung Bina Graha, Jakarta, pada Jumat, 30 Agustsu 2019 dilansir Antara.

Ngabalin menerangkan, presiden memang sudah berencana mengundang sejumlah kepala suku, pastor, pendeta, pimpinan gereja, tokoh adat, tokoh pemuda, dan tokoh perempuan Papua yang diagendakan akan bertemu pekan ini.

Ali Mochtar NgabalinTenaga ahli utama kantor staf presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin menjadi pembicara dalam diskusi Indonesiasentris Fakta Atau Hoax? di Gedung Patra Jasa, Jakarta Selatan, Rabu (6/6/2018). (Foto: Tagar/Gilang)

Presiden Jokowi, menurut Ngabalin, selalu memberikan perhatian besar kepada masyarakat Papua dari segi pembangunan, infrastruktur, hingga Sumber Daya Manusia (SDM).

Presiden tolong kumpulkan orang Papua untuk bicara dalam bingkai NKRI.

Pada kesempatan yang sama, mantan Wakil Gubernur Papua Barat Irene Manibuy menjelaskan, aspirasi yang disampaikan kepada KSP adalah upaya untuk mempersatukan Papua secara damai dan tenang dengan menjaga keamanan NKRI.

Langkah ini menurut dia adalah yang terbaik untuk Indonesia. "Sehingga kita bisa mengatur bersama pemerintah Indonesia untuk ke depan membangun Papua yang lebih sejahtera," kata Irene.

Dia berharap, perwakilan Papua nantinya, baik tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, dapat hadir dalam pertemuan dengan presiden, untuk mencari solusi terbaik.

Kemudian, Kepala Pemerintahan Suku Besar Teluk Bintuni Jamaluddin Iribaram yang hadir dalam acara tersebut mengharapkan, nantinya pertemuan Presiden Jokowi dengan masyarakat Papua dapat terlaksana. Ia meminta presiden turut mengundang tokoh masyarakat penting.

"Presiden tolong kumpulkan orang Papua untuk bicara dalam bingkai NKRI," kata Jamaluddin.

Jokowi Direncanakan September 2019 ke Papua

Presiden RI ke-7 Joko Widodo direncanakan meresmikan Program Palapa Ring Timur pada 5 September 2019 di Asmat, Kabupaten Boven Digoel, Papua. 

Hal tersebut diterangkan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika  (Diskominfo) Jayawijaya, Isak Sawaki.

Isak mengatakan, berdasarkan informasi terakhir yang ia peroleh, proyek palapa ring Papua yang dibangun di Kabupaten Puncak, Papua, telah rampung.

"Rencana tanggal 5 September 2019 Presiden akan meresmikan Palapa Ring wilayah Timur atau yang dikenal dengan tol awan di wilayah Timur, di Agats," ujarnya di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Jumat, 30 Agustus 2019.

Meneruskan catatan Antara, Isak menjelaskan, rekanan yang menangani pembangunan tower palapa ring nantinya bakal menyerahkan ke masing-masing Pemerintah Daerah (Pemda) usai dirampungkan.

Rencana tanggal 5 September 2019 Presiden akan meresmikan Palapa Ring wilayah Timur atau yang dikenal dengan tol awan di wilayah Timur, di Agats.

"Setelah rekanan yang menangani itu sudah siapkan BTS-nya lalu itu diserahkan ke masing-masing daerah untuk mengadakan layanan internet sesuai provider yang ditunjuk oleh Kementerian," kata dia.

Menurut dia, Diskominfo Jayawijaya telah menyurati Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk meminta penyediaan satu giga dari Palapa Ring untuk kebutuhan di Jayawijaya.

"Nanti saat peresmian palapa ring baru kita realisasikan satu giga itu," ujar dia. []

Baca juga: Jokowi Disarankan Berkantor di Papua

Berita terkait
Lenis Kogoya Sebut Masyarakat Papua Butuh Pembangunan
Staf Khusus Presiden Urusan Papua Lenis Kogoya menyatakan solusi permasalahan di Papua yang harus dilakukan pemerintah adalah pembangunan.
Gus Yaqut: Tidak Ada Pengiriman Banser NU ke Papua
Ketua GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menepis hoaks pengiriman ribuan anggota Banser ke Papua.
GMKI Dorong Pemerintah Dialog Damai Redakan Tensi Papua
PNPS Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) untuk meredakan tensi yang menghangat setelah demonstrasi berujung kericuhan di Papua.